
Medco Bakal Bagi Dividen Interim US$ 25 Juta, Catat Jadwalnya

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) akan membagikan dividen interim kepada para pemegang sahamnya senilai US$ 25 juta atau Rp 15 per saham.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pembagian dividen tersebut telah disetujui oleh dewan komisaris dan dewan direksi perseroan.
"Dengan ini diberitahukan kepada para pemegang saham Perseroan bahwa Dewan Komisaris dan Direksi telah menyetujui dan memutuskan untuk membagikan dividen interim sebesar IDR 15/saham atau maksimum sampai sejumlah AS$25.000.000 sebelum berakhirnya tahun buku 2023," tulis manajemen, dikutip Kamis (23/11).
Adapun pembagian dividen interim tersebut berasal dari laba bersih perseroan selama sembilan bulan atau kuartal III yang berakhir pada tanggal 30 September 2023.
Adapun jadwal dividen interim MEDC :
Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 29 November 2023
Ex dividen pasar reguler dan negosiasi 30 November
Cum dividen pasar tunai 1 Desember
Ex dividen pasar tunai 4 Desember.
Persetujuan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan : 17 November 2023
Pengumuman jadwal dan tata cara pembagian Dividen Interim : 21 November 2023
Tanggal DPS (Recording Date) : 1 Desember 2023
Cum Dividen Pasar Reguler dan Negosiasi : 29 November 2023
Pasar Tunai : 1 Desember 2023
Ex Dividen Pasar Reguler dan Negosiasi : 30 November 2023
Pasar Tunai : 4 Desember 2023
Tanggal Pengumuman Nilai Tukar Dolar AS Ke Rupiah : 30 November 2023
Daftar pemegang saham yang berhak atas dividen pada 1 Desember, dan pembayaran dividen interim pada 15 Desember.
PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) mencatat laba bersih periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada kuartal III tahun 2023 sebesar US$ 242,37 juta. Angka tersebut turun sebesar 39,5% secara year-on-year (YoY) dari US$ 400,92 juta.
Sementara, laba bersih per saham MEDC menurun menjadi US$ 0,00968 dari sebelumnya yang sebesar US$ 0,01605.
Mengutip laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia, penurunan laba bersih karena pendapatan MEDC turun 4,52% menjadi US$ 1.66 miliar dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$ 1,74 miliar.
Pendapatan MEDC berasal dari Kontrak penjualan minyak dan gas bumi senilai US$ 1,43 miliar, pendapatan dari kontrak konstruksi senilai US$ 131,9 juta, dari kontrak penjualan listrik senilai US$ 37,43 juta, dan kontrak operasi serta jasa pelayanan senilai US$ 18,442 juta.
Selanjutnya, pendapatan dari kontrak penjualan jasa lainnya US$ 15,70 juta, pendapatan sewa pembangkit listrik senilai US$ 9,20 juta, dan pendapatan bunga dari jasa konsesi sebesar US$ 23,38 juta.
Penjualan MEDC di dominasi oleh pangsa pasar domestik dengan nilai US$ 1,12 miliar, sementara penjualan ke pasar luar negeri sebesar US$ 545,55 juta.
Selain pendapatan yang menurun, beban MEDC juga naik seperti beban pokok pendapatan dan biaya langsung yang naik 8,81% menjadi US$ 937,13 juta dari periode sebelumnya US$ 861,22 juta.
Sedangkan penjualan, umum dan administrasi naik menjadi 4,08% menjadi US$ 160,2 juta. Beban pendanaan juga naik menjadi US$ 196,48 juta dari semula US$ 195,5 juta.
Sehinga, laba kotor MEDC turun 17,43% jadi US$ 732,67 juta di kuartal III tahun 2023, dari periode sama tahun 2022 yang sebesar US$ 887,36 juta.
Adapun total asset MEDC sebesar US$ 6,83 miliar, turun 1,42% dari US$ 6,93 miliar per Desember 2022. Sementara jumlah liabilitas dan ekuitas MEDC per September 2023, masing-masing US$ 4,83 miliar dan US$ 1,99 miliar.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 2 Bos Medco Borong Rp4,08 M Saham Perusahaan, Ada Apa?