Emiten Ini Potensi Ditendang dari Bursa

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
21 November 2023 14:50
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan peringatan keras kepada PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) terkait potensi delisting sebagai perusahaan tercatat di pasar modal.

Mengutip keterbukaan informasi BEI, pengumuman tersebut sehubungan dengan penghentian sementara perdagangan saham SRIL sejak 18 Mei 2021 lalu.

"Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka masa suspensi saham PT Sri Rejeki Isman Tbk. (Perseroan) telah mencapai 30 bulan pada tanggal 18 November 2023," tulis manajemen, Selasa (21/12).

Selain itu, mengutip aturan BEI tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali (Relisting) saham di bursa, bursa dapat menghapus pencatatan saham emiten apabila mengalami beberapa kondisi.

Pertama, mengalami kondisi, atau peristiwa, yang secara signifikan berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usaha emitan, baik secara finansial atau secara hukum, atau terhadap kelangsungan status emiten sebagai perusahaan terbuka, dan perusahaan tercatat tidak dapat menunjukkan indikasi pemulihan yang memadai.

Selain itu, ketika perusahaan tercatat yang akibat suspensi di pasar reguler dan pasar tunai, hanya diperdagangkan di pasar negosiasi sekurang-kurangnya selama 24 bulan terakhir.

Adapun susunan dewan komisaris dan direksi perseroan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan tanggal 17 Maret 2023

Komisaris

Komisaris Utama: Iwan Setiawan Lukminto
Komisaris: Megawati
Komisaris Independen: Liem Konstantinus

Direktur

Direktur Utama: Iwan Kurniawan Lukminto
Direktur: Mira Christina Setiady
Direktur: Welly Salam
Direktur: Supartodi
Direktur Independen: Regina Lestari Busono
Direktur: Karunakaran Ramamoorthy
Direktur: Sandeep Kr Gautam
Direktur: Teo Khek Thuan


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sritex Hampir Bangkrut, Ini Penyebab dan Jumlah Hutangnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular