
Saham RAAM Terbang 20%, Gegara Film di Ambang Kematian?

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten produksi dan distribusi film milik Raam Punjabi yakni PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) terpantau melesat pada perdagangan sesi I Selasa (21/11/2023). Dengan demikian saham RAAM telah melesat selama dua hari beruntun.
Per pukul 09:44 WIB, saham RAAM terpantau melonjak 4,44% ke harga Rp 705/saham. Saham RAAM bergerak di rentang harga Rp 655-Rp 725 per saham.
Saham RAAM sudah ditransaksikan sebanyak 4.786 kali dengan volume sebesar 27,74 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 19,43 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 4,37 triliun.
Hingga pukul 09:44 WIB, di order offer atau jual, di harga Rp 750/saham menjadi posisi dengan antrean jual terbanyak pada sesi I hari ini yakni sebanyak 8.294 lot atau sekitar Rp 622 juta.
Sementara di order bid atau beli, pada harga Rp 700/saham menjadi posisi dengan antrean beli terbanyak pada sesi I hari ini yakni mencapai 8.036 lot atau sekitar Rp 562 juta.
Diketahui, saham RAAM sudah melesat selama dua hari beruntun. Dalam dua hari terakhir, saham RAAM melonjak hingga 20,51%.
RAAM menargetkan laba bersih sebesar Rp 100 miliar pada tahun 2023. Optimisme tersebut didukung oleh berbagai sektor pendapatan antara lain penjualan tiket, distribusi film, penjualan hak cipta web series, dan Sinetron.
Sebagai informasi, capaian laba hingga kuartal III-2023 baru mencapai 50% dari target tersebut atau Rp 51 miliar.
Kendati demikian, RAAM optimistis laba Rp 100 miliar dapat tercapai karena salah satu filmnya memecahkan rekor sebagai film terlaris kedua tahun ini.
"Perlu diketahui bahwa film Di Ambang Kematian telah memecahkan rekor sebagai film terlaris kedua pada tahun ini. Namun pendapatan dari film ini belum tercatat dalam laporan keuangan 9M23, karena film tersebut dirilis pada 28 September 2023 sehingga pendapatan film ini akan tercatat pada Q4 dan hal ini diperkirakan akan berdampak besar terhadap pendapatan dan keuntungan perusahaan pada akhir tahun 2023," tulis manajemen dalam keterbukaan informasi BEI, Senin (20/11).
Di samping itu, manajemen mengungkapkan, perseroan juga terus beradaptasi dengan mengembangkan lini bisnis digitalnya dan telah mengakuisisi 35% saham DMS+, sebuah platform OTT yang melayani pecinta horor yang diciptakan oleh pasangan Demian Aditya dan Sarah Wijayanto.
"DMS+ telah menjangkau 1,3 juta pemirsa dan telah diunduh lebih dari 500.000 kali, dengan basis pengguna aktif sebanyak 278.000," sebutnya.
Manajemen memandang, industri film telah menjadi salah satu sektor paling menarik dan dinamis di dunia hiburan. Di tengah kemajuan teknologi dan perubahan preferensi konsumen, perusahaan film publik terus beradaptasi agar tetap relevan dan menghadapi berbagai tantangan.
Selain itu, RAAM merupakan distributor terbesar film India di Indonesia, Thailand dan Timor Leste dan telah menguasai pangsa pasar lebih dari 95%. RAAM juga mendistribusikan film Indonesia di Malaysia, Singapura, Vietnam dan Kamboja serta memperluas pasar ke Thailand dan Myanmar.
Selain memproduksi film-film berkualitas, Manajemen menambahkan, pihaknya terus melakukan ekspansi dengan menambah lima bioskop baru di beberapa wilayah di Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi yang akan dimulai pada tahun 2024.
Adapun RAAM mencatat semua sektor pendapatan berkontribusi positif terhadap kinerjabottom linemenjelang akhir tahun.Perusahaan rencananya akan memproduksi sekitar 13 film pada tahun depan.
Manajemen RAAM mengungkapkan hingga 2023, perseroan telah memilikilibrarylebih dari 15.000 jam sinetron dan lebih dari 650 judul film. Selain itu, untuk tahun 2024 telah mendapatkan pemesanan sinetron yang setara dengan 365 jam.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article MVP Resmi Kantongi Izin Penggunaan Hak Cipta Karya Pidi Baiq
