
Waskita Dapat Restu Restukturisasi dari Bank BUMN & Swasta

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) terus berupaya memperbaiki kinerja keuangannya melalui restrukturisasi. SVP Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita mengatakan penyehatan keuangan dilakukan melalui langkah-langkah strategis dalam melanjutkan program transformasi bisnis.
Ermy mengungkapkan, seiring dengan proses restrukturisasi yang sedang dilakukan Waskita sejak awal tahun sampai saat ini, perseroan terus melakukan diskusi intensif terkait proses review secara komprehensif terhadap Master Restructuring Agreement (MRA) dengan seluruh kreditur perbankan, termasuk upaya restrukturisasi terhadap pemegang obligasi melalui Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) yang akan digelar pada akhir November 2023.
"Saat ini, seluruh perbankan Himbara dan sebagian perbankan swasta telah menyetujui skema restrukturisasi Waskita yang mewakili sekitar 80% dari nominal outstanding hutang. Perseroan juga berharap Pemegang Obligasi dapat menyetujui skema MRA tersebut," ungkapnya dalam keterangan resmi, Senin (20/11/2023).
Ermy melanjutkan, komunikasi dengan seluruh kreditur, stakeholder dan Kementerian BUMN terus dilakukan untuk mendapatkan persetujuan agar proses restrukturisasi dapat segera diselesaikan.
Persetujuan atas restrukturisasi Waskita merupakan titik penting bagi perusahaan untuk dapat segera mengimplementasikan skema penyehatan, sehingga Perseroan memiliki kemampuan dalam melakukan manajemen cash flow secara optimal.
"Hal ini juga dapat membantu Perseroan untuk menyelesaikan kewajiban kepada seluruh kreditur baik perbankan, pemegang obligasi, maupun vendor," sebutnya.
Perseroan menargetkan untuk menyelesaikan proses restrukturisasi pada akhir tahun 2023. Sejalan dengan itu, Pemerintah juga terus mendukung upaya penyehatan Waskita melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) dan dukungan konstruksi untuk penyelesaian pekerjaan ruas tol Bogor-Ciawi-Sukabumi, Kayu Agung-Kapal Betung dan Bekasi-Cawang-Kampung Melayu.
Saat ini, kata Ermy, Waskita sudah kembali kepada core business sebagai kontraktor murni. Di samping itu, perseroan juga sangat selektif dalam memilih proyek baru terutama dalam hal kepastian pembayaran, terdapat uang muka dan skema pembayaran monthly payment serta telah melalui Komite Manajemen Risiko Konstruksi sehingga proyek-proyek tersebu berjalan dengan lancar, selesai tepat waktu, dan memberikan dampak positif bagi kinerja perusahaan.
Adapun Waskita dipercaya untuk mengerjakan lebih dari 90 proyek yang sedang berjalan dan tersebar di seluruh Indonesia termasuk di dalamnya 8 proyek IKN dengan NKB sampai dengan bulan Oktober sebesar Rp12 triliun sebagai sumber EBITDA baru.
Selain itu, perusahaan melakukan sentralisasi procurement, engineering, dan penerapan lean construction pada proyek-proyek yang sedang berjalan serta melakukan efisiensi beban biaya operasional serta reorganisasi sebagai konsep lean office.
Manajemen Waskita terus berkomitmen untuk menjalankan program penyehatan dan transformasi, termasuk di dalamnya bekerjasama dengan BPKP, KPK dan Jamdatun dalam memperbaiki tata kelola perusahaan yang baik.
"Perbaikan sudah sangat signifikan dilakukan perseroan sampai dengan saat ini. Waskita terus berkomitmen untuk menjalankan kegiatan operasional sebagaimana mestinya dan tetap fokus untuk menyelesaikan proyek-proyek yang sedang berjalan serta terus konsisten dalam menerapkan tata kelola yang baik," pungkasnya.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waskita Kejar Restrukturisasi Rampung Akhir Tahun
