Survei BI: Kredit Bakal Flat di Kuartal IV, Ini Alasannya

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
Senin, 20/11/2023 15:40 WIB
Foto: Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Survei Bank Indonesia (BI) mendapati penyaluran kredit baru perbankan pada Oktober 2023 terindikasi tumbuh dengan saldo bersih tabungan (SBT) sebesar 82,1%, melambat dari sebulan sebelumnya 92,6%. Faktor utama yang mempengaruhi penyaluran kredit baru tersebut antara lain permintaan pembiayaan dari nasabah, tingkat persaingan usaha dari bank lain, serta prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan.

Pembiayaan korporasi pada Oktober 2023 terindikasi tumbuh melambat menjadi 15,7%, dibandingkan sebulan sebelumnya 16,1%. Adapun sumber pembiayaan korporasi terutama berasal dari dana sendiri, diikuti pembiayaan yang berasal dari perbankan dalam negeri dan pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik.

Pertumbuhan kebutuhan pembiayaan korporasi tersebut terutama didorong oleh Jasa Keuangan, sementara perlambatan terjadi pada sektor Pertanian (1,4%), Konstruksi (1%), dan Perdagangan (0,4%).


Kebutuhan pembiayaan korporasi pada Januari 2024 diperkirakan akan meningkat dibanding periode sebelumnya dengan SBT 29,1%. Pertumbuhan pembiayaan korporasi terutama digunakan untuk mendukung aktivitas operasional dan membayar kewajiban jatuh tempo yang tidak bisa di-roll over.

Di sisi rumah tangga, permintaan pembiayaan baru terindikasi relatif stabil pada Oktober 2023 dengan pertumbuhan 11,3%, sebulan sebelumnya 11,5%. dengan mayoritas pembiayaan masih dipenuhi dari bank umum (36,3%). Selain perbankan, sumber pembiayaan lain yang menjadi preferensi rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan antara lain koperasi (19,4%) dan leasing (15,5%).

Adapun mayoritas pembiayaan yang diajukan oleh responden rumah tangga adalah Kredit Multi Guna (43,9%), kredit peralatan rumah tangga (13,9%), Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) (20,3%), Kredit Pemilikan Rumah (KPR) (10,3%), dan kartu kredit (4,1%).

Rencana penambahan pembiayaan oleh rumah tangga ke depan diperkirakan akan sedikit menurun. Ini terindikasi dari porsi responden yang berencana melakukan penambahan pembiayaan ke depan tercatat sebesar 5,3% pada Oktober yang menurun dari sebulan sebelumnya 6,5%.

Lebih lanjut, untuk keseluruhan periode triwulan IV 2023, penyaluran kredit baru diperkirakan akan tumbuh flat. Ini terindikasi dari SBT prakiraan penyaluran kredit baru triwulan IV-2023 hasil survei periode Oktober 2023 yang bernilai positif (95,2%), menurun sedikit dari 95,6% pada triwulan III-2023.

Berdasarkan kategori, perlambatan penyaluran kredit baru terindikasi pada hampir seluruh kategori bank, kecuali Bank Umum Syariah yang meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya. Berdasarkan penggunaannya, perlambatan penyaluran kredit baru terjadi pada hampir seluruh jenis kredit kecuali Kredit Modal Kerja (KMK).


(Zefanya Aprilia/ayh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi