Bisnis EBT Menjanjikan, Analis Rame-rame Rekomendasi PGEO

dpu, CNBC Indonesia
17 November 2023 17:32
PT Pertamina Geothermal Energy atau PGEO Tbk di kawasan Kota Tomohon dan Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. (CNBC Indonesia TV)
Foto: PT Pertamina Geothermal Energy atau PGEO Tbk di kawasan Kota Tomohon dan Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah terus mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) untuk mengejar target net zero emission 2060. Salah satu energi terbarukan yang didorong adalah pengembangan energi panas bumiatau geothermal. Hal mengingat Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi geothermal terbesar di dunia yakni 24.000 mega watt (MW).

Melihat hal itu, tidak heran jika bisnis PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) ke depan diproyeksikan beberapa analis akan sangat menjanjikan dan dapat berdampak juga terhadap kinerja sahamnya.

Seperti diketahui, saham PGEO dalam beberapa bulan terakhir mengalami penguatan cukup signifikan. Berdasarkan data perdagangan saham hingga Senin siang (13/11/2023) saham PGEO tercatat sempat berada di posisi harga Rp 1.250 atau masih menguat hingga di atas 60% dalam 6 bulan terakhir.

Ada beberapa sentiment positif yang membuat saham PGEO terbang dan sempat menyentuh level tertinggi di Rp 1.600 pada periode 6 Oktober 2023. Mulai dari rencana peresmian bursa karbon, kerja sama dengan 2 perusahaan di Afrika, yakni Africa Geothermal International Limited (AGIL) serta Geothermal Development Company (GDC), pengembangan kapasitas pembangkit listrik 1 Giga Watt (GW), hingga kinerja PGEO yang dipandang investor ciamik di kuartal III 2023.

"Memang driver saham PGEO dalam beberapa bulan terakhir itu banyak. Selain kinerja ada pengembangan kapasitas dan juga peluncuran bursa karbon. Selain itu arah bisnis ke depan juga kesana (EBT)," ujar Direktur Ekuator Swarna Investama, Hans Kwee kepada CNBC Indonesia.

Terakhir, emiten energi baru terbarukan ini tercatat memiliki kinerja yang sangat solid. Hal itu terlihat dari laporan keuangan perusahaan hingga kuartal III 2023.

Dimana perusahaan berhasil membukukan laba bersih mencapai US$ 133,4 juta atau Rp 2,06 triliun (kurs Rp 15.487 per 30 September 2023). Angka tersebut naik 19,7% secara tahunan (yoy) dari US$ 111,4 juta.

Capaian laba tersebut berasal dari pendapatan usaha yang naik dari US$ 287,4 juta menjadi US$ 308,9 juta atau Rp 4,7 triliun.

Direktur Keuangan PGEO, Nelwin Aldriansyah mengatakan pencapaian ini menunjukkan bahwa PGEO telah berhasil mengelola keuangan dengan baik.

"Selain itu juga PGE telah mampu meningkatkan kinerja operasional dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan," ujarnya.

Dengan pecapaian itu, tidak heran jika saham PGEO masih kuat di level harga Rp 1.200-Rp 1.300 san. Bahkan, bukan tidak mungkin saham PGEO dapat menguat kembali hingga melewati level harga tertingginya. Terlebih EBT memiliki potensi yang sangat besar di Indonesia.

Hal itu pun diakui oleh Analis Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta. Namun untuk mencapai level harga Rp 1.600 lagi, ia menuturkan, saat ini saham PGEO harus mengujinya level target terdekat di harga Rp 1.455. Jika itu tercapai, saham PGEO bisa kembali menuju Rp 1.600 san.

"Hold dengan target price saat ini Rp 1.455. Dia (saham PGEO) saat ini bisa membentuk re-akumulasi atau fase distribusi tergantung perkembangan sentimen. Untuk ke depan yang sifatnya long term, manakala misalnya isu di 2024 EBT masih mengemuka lagi melalui forum multilateral dan lainnya, efeknya ke emiten berbasis EBT sangat besar. Saya juga lihat PGEO bakal mengalami penguatan," terangnya.

Kendati demikian, ia tetap optimis ke depan kinerja PGEO tetap bakal positif di tengah upaya pemerintah dalam mendorong pengembangan EBT di tanah Air. Hal ini didukung oleh kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Indonesia akan semakin meningkat.

"Sejauh ini kinerjanya oke dilihat dari kuartal III dan nanti akan terefleksikan dengan harga sahamnya," ujar Nafan.

Bahkan Staf Bidang Ekonomi, Industri, dan Global Markets dari Bank Maybank Indonesia Myrdal Gunarto menyebutkan kalau PGEO memiliki rekam jejak cukup baik sebagai pemain utama dalam hilirisasi EBT.

PGEO dinilai makin berkembang karena didukung oleh pemerintah dan berbagai stakeholder.

"Prospeknya akan bagus. PGEO tanpa harus ada marketing yang berlebihan saya lihat performanya baik dari segi pasar," pungkasnya beberapa waktu lalu.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Banyak Tantangan di Industri Panas Bumi, PGEO Ungkap Jurus Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular