
Waskita Garap Tol Akses Pelabuhan Patimban Paket II Rp873 M

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten konstruksi pelat merah PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) mendapatkan kontrak untuk pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) yaitu Proyek Konstruksi Jalan Tol Akses Patimban Paket 2 dengan nilai kontrak Rp 873 miliar. Proyek tersebut untuk mendukung konektivitas arus logistik menuju mega proyek Pelabuhan Patimban yang terletak di Subang, Jawa Barat.
"Jalan Tol ini diharapkan dapat menjadi penghubung kawasan industri dan juga sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi Jawa Barat," kata Direktur Utama Waskita Karya Mursyid dalam keterangan resminya, Rabu (15/11).
Direktur Operasi II Dhetik Ariyanto menjelaskan, Jalan Tol ini akan menghubungkan Pelabuhan Patimban dengan Jalan Tol Trans Jawa ruas Cikopo-Palimanan, Jawa Barat dan juga sebagai dukungan pengembangan untuk wilayah-wilayah di sekitarnya.
"Tujuan dibangunnya Jalan Tol Akses Patimban untuk meningkatkan konektivitas di Jawa Barat dan memperlancar arus logistik maupun aktivitas ekspor impor yang bersumber dari kawasan industri Cikarang-Cibitung-Karawang hingga Cikampek menuju Pelabuhan Patimban," jelasnya.
Jalan Tol Akses Patimban memiliki total panjang 37,05 km dimana sepanjang 14,11 km akan dibangun oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dan sepanjang 22,94 km akan dibangun oleh Pemerintah dan Waskita akan mengerjakan sepanjang 6,2 Km.
Pekerjaan joint operation yang dilakukan Waskita bersama Brantas Abipraya dengan porsi Waskita 60% sementara Abipraya 40%.
Proyek dengan sumber pendanaan dari Japan International Cooperation Agency (JICA) ini membutuhkan waktu pengerjaan konstruksi selama 700 hari atau 23 bulan dengan skup pekerjaan meliputi konstruksi jalan, jembatan, overpass, box pendestrian dan box cu/vert.
Sebagai informasi sebelumnya Waskita telah mengerjakan pekerjaan Paket 5 Terminal Kendaraan Pelabuhan Patimban pada Desember 2022 lalu dengan nilai kontrak Rp3,7 triliun.
Proyek ini dikerjakan dengan joint venture (TWWHA), yaitu TOA 60% (Jepang), Waskita 16%, Wakachiku 10% (Jepang), HK 8%, Abipraya 6%, dimana Waskita sebagai leader kontraktor Indonesia dan TOA sebagai leader kontraktor Jepang.
Pelabuhan Patimban digadang-gadang oleh Pemerintah sebagai pelabuhan strategis untuk masa depan. Pasalnya Pelabuhan tersebut akan menjadi salah satu pelabuhan yang mengedepankan penggunaan teknologi dan sistem digital dalam pengoperasiannya. Semua sistem nantinya akan terintegrasi secara digital dan dapat diakses secara real time sehingga proses logistik bisa lebih efisien dan tidak terjadi penumpukan.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article WSKT Lagi Bangun Proyek Kebanggan Jokowi, Ini Progresnya