Market Commentary

Divestasi Vale Makin Dekat, Sahamnya Malah Menukik

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
Jumat, 10/11/2023 14:33 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pertambangan nikel yakni PT Vale Indonesia Tbk (INCO) terpantau melemah pada perdagangan sesi II Jumat (10/11/2023), setelah adanya keputusan akhir dari pelepasan saham INCO ke MIND ID.

Per pukul 14:07 WIB, saham INCO terkoreksi 0,43% ke posisi Rp 4.680/saham. Saham INCO bahkan sempat ambles 1,28% ke posisi Rp 4.640/saham pada perdagangan sesi I hari ini.

Dalam sepekan terakhir, saham INCO ambles 4,87%. Sedangkan dalam sebulan terakhir, INCO ambruk 13,73, dan sepanjang tahun ini INCO anjlok 34,08%. Namun, saham INCO juga sempat menguat 0,85% di penutupan sesi I hari ini.


Saham INCO pada sesi II hari ini sudah ditransaksikan sebanyak 2.695 kali dengan volume sebesar 4,64 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 21,78 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 46,5 triliun.

Hingga pukul 14:07 WIB, di order bid atau beli, pada harga Rp 4.600/saham, menjadi antrian beli terbanyak di sesi II hari ini, yakni mencapai 4.423 lot atau sekitar Rp 2 miliar.

Sedangkan di order offer atau jual, pada harga Rp 4.750/saham, menjadi antrian jual terbanyak di sesi I hari ini, yakni mencapai 1.192 lot atau sekitar Rp 566 juta.

Volatilnya saham INCO pada hari ini terjadi setelah adanya keputusan akhir dari pelepasan saham INCO ke MIND ID.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif membeberkan keputusan akhir mengenai pelepasan saham INCO ke MIND ID sudah diputuskan. Saham Vale yang akan dialihkan ke Holding BUMN Tambang tersebut rencananya sebesar 14%.

Arifin menilai dengan bertambahnya saham sebesar 14% tersebut, maka saat ini MIND ID memegang kepemilikan saham di PT Vale Indonesia sebesar 34%. Dengan begitu, MIND ID akan menjadi pengendali di tambang Vale Indonesia.

"Udah diputusin. Jadi yang dilepas oleh Vale adalah 14%, berarti dengan itu MIND ID bisa 34% dan itu mayoritas daripada yang lain," kata Arifin di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (10/11/2023).

Menurut Arifin, dengan Holding BUMN Tambang menjadi pemilik saham mayoritas, maka nantinya posisi Direktur Utama dan Komisaris Utama PT Vale Indonesia akan berasal dari MIND ID.

"Nanti ada board management, prinsipnya nanti Dirut dan Komut dari pemegang yang terbesar," kata Arifin.

Arifin pun menjelaskan, semula divestasi saham Vale Indonesia telah dilakukan pada tahun 1990. Waktu itu, Vale Indonesia sempat menawarkan saham sebesar 20% kepada pemerintah Indonesia, namun karena tidak diambil, maka saham tersebut akhirnya dilepas ke Bursa Efek Indonesia.

"Karena kalau itu kan 20%-nya dulu udah ditawarin dari tahun 1990, karena gak diambil, maka itu berdasarkan UU OJK sudah masuk ke dalam negeri," kata dia.

Meski demikian, ia mengakui bahwa rencana akuisisi saham PT Vale Indonesia oleh Holding BUMN Tambang MIND ID saat ini masih berkutat pada persoalan negosiasi harga. Arifin pun berharap harga saham yang dilepas Vale Indonesia bisa lebih murah dibandingkan dengan harga pasar.

"Itu lagi ngomong berdua, yang penting harganya harus special price buat kita," tambah Arifin.

Sebagaimana diketahui, kepemilikan saham Vale di Indonesia melalui MIND ID saat ini baru sebesar 20%, dan sekitar 21,18% tersebar di pasar saham Indonesia. Artinya, jika penambahan saham hanya 14%, maka MIND ID akan memiliki 34% saham Vale.

Sementara, pemegang mayoritas saham Vale sendiri saat ini dipegang oleh Vale Canada Limited (VCL) dengan komposisi 43,79% saham, kemudian Sumitomo Metal Mining Co. Ltd (SMM) sebesar 15,03%.

Namun masih belum pasti, saham milik siapa yang akan dikurangi, apakah hanya milik VCL atau bersama saham milik Sumitomo Metal Mining Co Ltd (SMM).

CNBC INDONESIA RESEARCH

market@cnbcindonesia.com

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat