Asing Pegang Rp 16,98 Triliun SRBI, BI Pede Rupiah Menguat

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Rabu, 08/11/2023 14:10 WIB
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) mencatat penguatan dolar Amerika Serikat yang terjadi beberapa hari terakhir ditopang terus terjaga pasokan aliran modal asing ke Indonesia, khususnya ke instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Edi Susianto mengatakan, per 6 November 2023, kepemilikan asing di SRBI telah mencapai Rp 16,98 triliun, dari total outstanding SRBI sebesar Rp 144,31 triliun. Sementara itu, total yang sudah diperdagangkan di pasar sekunder Rp 27,99 miliar.

"Kepemilikan asing di SRBI per 6 November itu Rp 16,98 triliun, lebih dari US$ 1 miliar sudah masuk," kata Edi dalam Taklimat Media di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (8/11/2023).


Kepala Departemen Pengembangan Pasar Keuangan (DPPK) BI Donny Hutabarat menambahkan, instrumen tersebut terbukti mampu menambah likuiditas valuta asing atau valas di dalam negeri. Sebab, menjadi salah satu instrumen untuk memperdalam pasar keuangan di Indonesia.

"Secondary market SRBI ini sebetulnya sudah cukup berkembang saat ini. Artinya itu masuk US$ 1 miliar. Pasti ada kaitannya dengan masuknya offshore dan ber kontribusinya juga ke penguatan rupiah," ucapnya.

Berdasarkan catatan tim riset CNBC Indonesia, Rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini.

Dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka di angka Rp 15.610/US$ atau menguat 0,1%. Hal ini berkebalikan dengan penutupan perdagangan kemarin (7/11/2023) yang melemah 0,58%.

Sementara indeks dolar AS (DXY) pada pukul 08.59 WIB naik tipis 0,07% menjadi 105,61. Angka ini sedikit lebih tinggi dibandingkan penutupan perdagangan kemarin (7/11/2023) yang berada di angka 105,54.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: "Syarat" Suku Bunga BI Bisa Turun Lebih Cepat Dari The Fed