Cerita Bos Amar Bank, Kembangkan Fintech Hingga Bank Digital
Jakarta, CNBC Indonesia - Didirikan pada tahun 1991, PT Bank Amar Indonesia Tbk atau Amar Bank (AMAR) kembali diluncurkan pada 2015. Sejak saat itu, Amar Bank telah mengalami transformasi digital yang signifikan dan menjadi salah satu pelopor di lembaga keuangan yang menelurkan platform pinjaman digital Tunaiku.
Presiden Direktur Amar Bank,Vishal Tulsian bercerita, saat mendirikan Tunaiku pada 2014 lalu, fintech dinilai belum lazim. Namun demikian ia meyakini bahwa teknologi bisa membuat masyarakat bekerja secara efisien. Sehingga ia optimis fintech ke depan bisa terus berkembang dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Sayangnya, ada belahan dunia yang masih menghadapi keterbatasan akses keuangan karena disebabkan inklusi keuangan rendah. Jadi, kami percaya, teknologi sangat berdampak dalam meningkatkan kehidupan manusia," jelas Vishal dalam Road to CNBC Awards 2023, Selasa (7/11/2023).
Menurut Visal hal ini menjadi filosofinya terhadap teknologi untuk menciptakan dampak dalam kehidupan. Vishal juga menyebut hal itu pula yang membuat Tunaiku menjadi yang terdepan.
"Ketika kami melihat pasar, masyarakatnya kurang terlayani. Meskipun mereka memiliki bank rekening atau tidak, mereka tidak memiliki akses terhadap saluran keuangan. Itulah tujuan kami. Apakah kita dapat memberikan mereka pinjaman pada saat mereka membutuhkannya, dan apakah teknologi dapat memungkinkan hal tersebut. Itulah alasan mengapa saya mendirikan Tunaiku," rinci Vishal.
Untuk diketahui, Tunaiku adalah platform pinjaman berbasis aplikasi pertama di Indonesia yang memanfaatkan big data dan analitik prediktif untuk melayani populasi yang tidak memiliki rekening bank dan kurang terlayani di Indonesia. Tunaiku terus menjadi produk unggulan Amar Bank dengan memberikan pinjaman pribadi kepada individu dan UMKM. Ditambah lagi, aplikasi diproses dan disetujui dalam waktu 24 jam.
Vishal mengatakan potensi sangat besar terlihat di Tunaiku. Apalagi saat tren perusahaan teknologi mulai bertumbuh.
"Dalam hal perekonomian, sangat penting bagi perbankan untuk memiliki izin. Pada saat itu, kami membeli bank tersebut pada 2014. Dengan adanya tren perusahaan teknologi membeli bank, kami sudah melakukannya terlebih dahulu pada Desember 2014. Itulah sebabnya Tunaiku menjadi bagian dari bank komersial. Kami mengganti nama bank tersebut menjadi Amar Bank," jelas Vishal.
Ke depan Amar Bank juga akan terus mendorong literasi keuangan masyarakat Indonesia. Menurut Vishal, hal ini menjadi salah satu fokus perseroan, bahkan hingga membuat edukasi finansial yang disebut Swara. Ditambah lagi, di Indonesia kini ada Qris dan BI Fast yang menurut Vishal pengembangannya sangat baik.
"BI Fast dan Qris membuat Amar Bank menjangkau pelanggan yang sebelumnya tidak dapat kami jangkau. Selain itu bukan tidak mungkin dengan dua hal ini akan meningkatkan pertumbuhan seperti yang terjadi di India dengan Unified Payments Interface (UPI).Saya yakin QRIS akan membawa kita pada suatu hal yang lebih terpadu," pungkas Vishal.
Sebagai informasi, Amar Bank baru sajadinobatkan sebagai meraih Most Innovative Digital Bank pada Road to CNBC Indonesia Award 2023.Ke depan Amar Bank juga berharap bisaterus berkolaborasi, berinovasi, dan bersama-sama memajukan perbankan di Indonesia.
(dpu/dpu)