Wah! Ada Transaksi Crossing Saham INTP Rp20,7 T di Pasar Nego

Tri Putra, CNBC Indonesia
07 November 2023 15:37
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah transaksi tutup sendiri (crossing) terjadi di saham emiten produsen semen PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk (INTP) yang dilakukan di pasar negosiasi, Selasa (7/11/2023).

Transaksi tersebut melibatkan sebanyak 18,77 juta lot atau 1,88 miliar lembar saham di harga rata-rata Rp 11.022/saham sehingga total nilai mencapai Rp 20,69 triliun. Diduga, transaksi crossing ini dilakukan oleh pengendali perusahaan lantaran hanya pengendali yang menguasai saham sebanyak itu. Hingga berita ini diturunkan, belum ada penjelasan lebih terperinci terkait transaksi negosiasi ini.

Menurut data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 30 September 2023, pengendali INTP Birchwood Omnia Ltd., yang merupakan anak usaha Heidelberg Cement Group AG, memiliki 1.877.480.863 (1,88 miliar) lembar saham atau setara dengan 51,00%.

Dari pasar reguler, per 15.00 WIB, saham INTP naik 0,51% ke Rp9.850/saham. Nilai transaksi saham INTP mencapai Rp 36,64 miliar dan volume perdagangan 3,68 juta saham.

Kinerja Keuangan Terbaru

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, INTP mencatatkan pendapatan bersih dan laba bersih per kuartal III tertinggi selama 5 tahun terakhir atau sejak 2019.

Pendapatan bersih INTP mencapai Rp12,93 triliun selama periode 9 bulan di 2023 atau tumbuh 10,86% secara tahunan (year on year/YoY) dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 11,35 triliun. Ini seiring peningkatan volume penjualan sebesar 8,3% YoY dan harga konsolidasi 2,4%. Angka tersebut juga lebih tinggi dibandingkan raihan selama kuartal III 2019 lalu.

Secara segmen, penjualan dari penjualan semen mendominasi, yakni mencapai Rp 12,21 triliun, disusul beton siap pakai sebesar Rp 1,15 triliun, dan tambang agregat Rp 178,73 miliar selama Januari-September 2023. Catatan saja, angka tersebut belum memasukkan eliminasi sebesar Rp613,85 miliar.

Lebih lanjut, beban pokok penjualan INTP tercatat naik 7,55% YoY menjadi Rp 8,94 triliun seiring dengan kenaikan volume penjualan, yang sebagian besar dikontribusi oleh kenaikan dalam biaya bahan mentah & biaya overhead pabrik dengan beberapa diimbangi oleh biaya energi yang lebih rendah (batu bara DMO).

Hal tersebut pada gilirannya membuat perusahaan mencetak laba bruto Rp 4,09 triliun atau melompat 18,77% secara tahunan hingga akhir kuartal III tahun ini.

Demikian pula, usai dikurangi beban usaha dan sejumlah beban lainnya, termasuk beban pajak penghasilan, laba bersih INTP tumbuh 33,84% YoY dari Rp 946,85 miliar per kuartal III 2022 menjadi Rp 1,27 triliun pada periode yang sama 2023.

Seperti perolehan pendapatan bersih, laba bersih INTP selama 9 bulan 2023 juga lebih tinggi sejak 2019 lalu yang sebesar Rp 1,18 triliun.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Laba Bersih Meroket 139%, Saham INTP Melesat 5% Lebih

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular