
Ini Faktor Pendorong Layanan Digital Perbankan Makin Kuat

Jakarta, CNBC Indonesia - Director of Wholesale and Institution Business BRI, Agus Noorsanto menuturkan bahwa penetrasi digital saat ini sudah sangat masif di tengah tingginya penggunaan jasa internet. Hal ini terlihat dari survei di 2023 yang mencatat pengguna jasa internet di seluruh Indonesia telah mencapai 78,2%.
"Artinya sudah semakin pesat, terutama setelah pandemi. Di mana kita tahu user internet di bawah 70% dan semasa pandemi banyak orang yang mulai menggunakan layanan digital," ujar Agus dalam Road to CNBC Indonesia Awards 2023, Selasa (7/11/2023).
Kondisi ini lanjut Agus telah mendorong terciptanya permintaan layanan digital di industri keuangan. Tidak hanya di perbankan, layanan keuangan digital lainnya seperti sekuritas, insurance hingga kripto juga meningkat.
Melihat hal itu, perbankan pun terus terdorong untuk semakin siap dalam berinovasi menyediakan layanan digital demi memudahkan para nasabahnya. Sehingga tidak heran jika saat ini penetrasi digital di perbankan terlihat semakin kuat.
"Kita tahu masyarakat sekarang kehidupannya sudah banyak bersentuhan dengan digital dan tidak lepas dari jasa perbankan. Sehingga kita sama-sama merasakan bahwa layanan digital perbankan sudah makin jauh lebih baik. Bahkan bank digital baru telah bermunculan dan tidak kalah memberikan layanannya untuk memudahkan nasabah," jelasnya.
Pelaku industri pun sejauh ini menyambut baik inisiatif yang telah dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam mendorong pengembangan layanan digital di industri keuangan. Hal ini tambahnya, dapat membuat industri keuangan ke depan akan semakin kuat.
"Kami dari pelaku industri menyambut baik insiatif OJK yang lebih masuk ke perbankan untuk mengembangkan layanan digital. Tentu pertama bagaimana masalah kecepatan dari layanan transaksi kita dan akurasi maupun keamanan. Bagaimana bank bisa mengamankan layanan digital terhadap transaksi nasabah. Sejauh mana kekuatan bank menangkal fraud yang mencoba masuk ke sistem. Ini dalam rangka melindungi para konsumen," terang Agus.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Live Now! Sekuritas dan MI Ungkap Tren Terkini Pasar Modal RI
