Bank Muamalat Cs Salurkan Rp 2,5 T ke INKA Buat Beli Kereta

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
07 November 2023 12:55
Dok: Bank Muamalat
Foto: Dok: Bank Muamalat

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. memimpin pembiayaan sindikasi kepada PT INKA (Persero) senilai total Rp2,5 triliun. Selain Bank Muamalat, peserta dalam sindikasi ini adalah PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP), PT Bank ICBC Indonesia, PT Bank Aceh Syariah, dan PT Bank Jabar Banten Syariah.

Direktur Utama Bank Muamalat Indra Falatehan menyebut, pembiayaan ini merupakan perjanjian sindikasi hybrid yang melibatkan bank syariah dan bank konvensional. Dalam sindikasi ini, Bank Muamalat bertindak sebagai Mandated Lead Arranger (MLA).

Pembiayaan yang diteken pada Senin, 6 November 2023 tersebut  akan disalurkan sebagai modal kerja pengadaan 612 unit kereta new generation untuk program replacement 2023-2026.

"Pembiayaan sindikasi PT INKA (Persero) ini menunjukkan komitmen kami dalam mendukung pembangunan nasional, khususnya di sektor transportasi massal. Kami yakin bergabungnya kami dalam pembiayaan ini semakin meningkatkan kepercayaan pasar terhadap Bank Muamalat sekaligus memperkuat portofolio di segmen pembiayaan korporasi," ujarnya dalam keterangan tertulis yang dikutip Selasa (7/11/2023).

Sebagai informasi, Bank Muamalat membukukan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas pemilik sebesar Rp 52,35 miliar pada kuartal III-2023. Jumlah ini naik 65,60% secara tahunan (yoy) dari periode yang sama setahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 31,61 miliar.

Adapun torehan itu dicapai saat mesin pembiayaan belum bergerak optimal. Pendapatan setelah bagi distribusi hasil turun 10,63% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 219,51 miliar.

Bila dirinci pendapatan dari penyaluran dana turun 14,4% yoy menjadi Rp 1,42 triliun. Akan tetapi beban hasil untuk pemilik dana investasi turun 19,5% yoy menjadi Rp 1,23 triliun.

Indra dalam keterangan resminya mengatakan peningkatan laba tersebut salah satunya didorong oleh pendapatan komisi yang tumbuh sebesar 20,8% yoy, menjadi Rp 687,11 miliar.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sebelum Listing, Bank Muamalat akan Reverse Stock Split

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular