
BEI Ungkap Potensi Wakaf Saham di RI Capai Rp 200 Triliun

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, capaian wakaf saham hingga saat ini masih minim. Kepala Divisi Pasar Modal Syariah BEI Irwan Abdalloh mengatakan, hal itu seiring dengan masih rendahnya pengetahuan masyarakat khususnya investor pasar modal tentang wakaf saham.
Irwan mengungkapkan, sejak 2019 hingga September 2023, wakaf saham di pasar modal baru mencapai Rp 280 juta. Padahal potensi wakaf saham dapat mencapai Rp 200 triliun. Artinya, angka tersebut baru sebagian kecil dari potensi yang sangat besar.
Menurutnya, rencana BEI mengeluarkan program wakaf saham memang menyasar anak muda. Sebab, menurut data BPS pada tahun 2020, secara demografi sebesar 97% dari total penduduk Indonesia berusia produktif. Sehingga, pihaknya mendorong kontribusi wakaf saham berasal dari anak muda.
Namun, Irwan mengaku, tidak mengherankan jika capaian wakaf masih rendah hingga saat ini. Sebab, pemahaman wakaf dibenak masyarakat hingga saat ini masih seputar tanah, wakaf, atau madrasah.
"Meski launching 2019 kami tak berharap banyak akan cepat pertumbuhannya. Hingga September wakaf saham Rp 280 jutaan. Dari 2019 ke sekarang," ujarnya di gedung BEI Jakarta, Jumat (3/11).
Selain itu, petumbuhan wakaf saham masih rendah dibandingkan dengan negara lain, karena konsep wakaf saham di Indonesia menyasar investor ritel. Berbeda dengan negara lain seperti Singapura, Malaysia, dan Bangladesh yang menyasar korporasi.
Seingga, BEI mendorong para investor muslim khususnya anak muda dapat mewakafkan sahamnya karena sembari berinvestasi dapat sekaligus beramal. "Maka kami melihat bahwa kalau kita hanya bicara tentang sisi kapitalis saja urusan untung padahal disaat yang bersamaan bisa mendoroong sisi sosialnya. Kalau itu bisa dijalankan bareang kenapa nggak," ungkapnya.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos BI Bawa 2 Program Unggulan untuk Ekonomi Syariah RI