
Saham GOTO Terbang Lagi, Sudah 4 Hari Beruntun Bergairah

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten teknologi yakni PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) kembali bergairah pada perdagangan sesi I Jumat (3/11/2023), di mana saham GOTO sudah terbang selama empat hari beruntun.
Per pukul 10:37 WIB, saham GOTO melejit 7,04% ke posisi Rp 76/saham. Saham GOTO pada sesi I hari ini bergerak di rentang harga Rp 72 - Rp 77 per saham.
Saham GOTO sudah ditransaksikan sebanyak 24.806 kali dengan volume sebesar 4,73 miliar lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 351,9 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 91,31 triliun.
Dari orderbook, terpantau antrean beli masih mendominasi dari antrean jual pada sesi I hari ini. Dari order bid atau beli, total antreannya mencapai 32 juta lot. Adapun antrean beli terbanyak berada di harga Rp 75/saham yang mencapai 4,2 juta lot atau sekitar Rp 32 miliar.
Sedangkan dari order offer atau jual, total antreannya mencapai 20 juta lot, dengan antrean jual terbanyak berada di harga Rp 85/saham, yang mencapai 3,2 juta atau sekitar Rp 25 miliar.
Saham GOTO diketahui sudah melesat selama empat hari beruntun, setelah sempat ambruk ke level psikologis Rp 50 per saham beberapa hari lalu. Dalam empat hari, saham GOTO sudah melejit 35,71%.
Bahkan pada sesi I hari ini, GOTO kembali menjadi salah satu movers Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yakni sekitar 10 indeks poin.
Saham GOTO masih mencoba untuk membalikkan tren pelemahan pasca aksi jual besar-besaran sepanjang Oktober. Investor tampaknya masih merespons positif kinerja keuangan teranyar GOTO.
GOTO mencatatkan perbaikan kinerja sepanjang kuartal III-2023. Pendapatan GOTO dalam sembilan bulan pertama tahun ini tercatat mencapai Rp 10,5 triliun, tumbuh 102,5% dari capaian periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 8,0 triliun.
Perbaikan kinerja top line tersebut membuat kerugian perusahaan terpangkas 53% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp 9,5 triliun hingga akhir September 2023, dari semula rugi bersih Rp 20,3 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Rugi bersih yang terpangkas lebih dari setengahnya disebabkan oleh beban operasional yang semakin menyempit. Beban gaji dan imbalan karyawan tercatat turun 5,8% menjadi Rp 4,2 triliun, meskipun perusahaan telah melakukan PHK masal belum lama ini.
Sementara itu beban iklan dan pemasaran turun 53,4% menjadi Rp 1,5 triliun dan insentif kepada pelanggan turun 37,4% menjadi Rp 9,7 triliun. Jelang paparan kinerja keuangan tersebut, saham GOTO pada perdagangan Senin (30/10) ditutup stagnan di Rp 56/saham.
Sebelumnya saham GOTO ambruk signifikan pasca perusahaan menyelesaikan penambahan modal dan pengungkapan dari para pendiri yang menyebut akan melego sejumlah saham perusahaan yang dimiliki. Meski sudah mulai rebound, tetapi dalam sebulan terakhir GOTO masih ambles 10,71%
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham GOTO Terbang 11%, Ini Penyebabnya
