Market Commentary

Kinerja Keuangan Q3-2023 Positif, Saham PGEO Cerah Lagi

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
31 October 2023 10:32
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Kamis 26/3/2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Kamis 26/3/2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten energi baru dan terbarukan (EBT) yakni PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) terpantau melesat pada perdagangan sesi I Selasa (31/10/2023), ditopang oleh positifnya kinerja keuangan perseroan pada kuartal III-2023.

Per pukul 10:07 WIB, saham PGEO melesat 1,07% ke posisi Rp 1.420/unit. Saham PGEO pada sesi I hari ini bergerak di rentang harga Rp 1.405-Rp 1.435 per unit.

Saham PGEO sudah ditransaksikan sebanyak 2.209 kali dengan volume sebesar 15,34 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 21,77 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 58,78 triliun.

Hingga pukul 10:07 WIB, di order bid atau beli, pada harga Rp 1.385/unit, menjadi posisi dengan antrean beli terbanyak pada sesi I hari ini yakni mencapai 37.248 lot atau sekitar Rp 5,2 miliar.

Sedangkan di order offer atau jual, pada harga Rp 1.450/unit, menjadi posisi dengan antrean jual terbanyak pada sesi I hari ini yakni mencapai 27.029 lot atau sekitar Rp 3,9 miliar.

Saham PGEO terdongkrak oleh kabar dari positifnya kinerja keuangan perseroan pada kuartal III-2023. Berdasarkan laporan keuangan perseroan, laba bersih PGEO pada kuartal III-2023 mencapai US$ 133,4 juta atau setara dengan Rp 2,06 triliun (asumsi kurs Rp 15.487/US$). Angka tersebut naik 19,7% dari periode yang sama tahun lalu.

Capaian laba tersebut berasal dari pendapatan usaha yang naik dari US$ 287,4 juta menjadi US$ 308,9 juta atau Rp 4,7 triliun.

Direktur Keuangan PGEO, Nelwin Aldriansyah mengatakan pencapaian ini menunjukkan bahwa PGEO telah berhasil mengelola keuangan dengan baik.

"Selain itu juga PGE telah mampu meningkatkan kinerja operasional dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (30/10/2023).

Pada kuartal III-2023 ini, PGEO juga sudah membukukan pendapatan dari kredit karbon sebesar US$ 732 ribu atau Rp 11,3 miliar yang merupakan pendapatan perdana dari bursa karbon Indonesia.

Nelwin mengatakan capaian ini telah membuat PGEO berada di posisi keuangan solid untuk terus tumbuh secara berkelanjutan. Hal ini dapat dilihat dari tingkat debt to equity ratio (DER) yang kuat, yaitu di 36,8%.

"Dengan tingkat DER yang baik ini menjadi sinyal positif bagi kami untuk membuka peluang ekspansi usaha melalui pendanaan pihak ketiga," tuturnya.

Dari sisi ekuitas, perseroan menunjukkan tren meningkat dari US$ 1,25 juta menjadi US$ 1,93 juta atau Rp 29,8 miliar apabila dibandingkan dengan 31 Desember 2022.

Hal ini menunjukkan perseroan berada dalam kondisi keuangan yang sehat dan memiliki kemampuan untuk membayar hutang dan menghasilkan laba.

"Sedangkan liabilitas Perseroan turun dari US$ 1,22 juta menjadi US$ 960 ribu atau Rp14,8 miliar," sebutnya.

Dari seluruh area, sampai dengan kuartal III-2023 pendapatan PGEO Area Kamojang menyumbang pendapatan terbesar, yakni senilai US$ 109,6 juta atau Rp 1,6 triliun. Kemudian disusul oleh PGEO Area Ulubelu senilai US$ 86,1 juta atau Rp 1,3 triliun.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PGEO Tetapkan Harga MESOP Tahap I Rp 648 Per Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular