
Industri Halal Digemakan, Perbanas Beri Evaluasi Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengembangan industri halal secara di tanah air perlu dilakukan secara komprehensif, dan berkesinambungan. Ketua Bidang Pengkajian dan Pengembangan Perbanas Aviliani mengatakan industri halal juga membutuhkan dukungan ekosistem dan kebijakan yang berkesinambungan.
"Tanpa itu semua sulit mengembangkan industri halal. Indonesia memiliki jumlah umat muslim yang besar, dan potensi domestiknya pun besar," kata Aviliani dalam Road to CNBC Indonesia Awards 2023 'Best Sharia Banks', Senin (30/10/2023).
Dia menambahkan kebutuhan produk dan jasa halal secara global, terutama yang berkaitan dengan tengah. Sayangnya, selama ini produk yang masuk ke kawasan tersebut menurut dia belum banyak yang berasal dari Indonesia.
"Ekspornya bukan berasal dari Indonesia, jadi potensinya sangat besar dan membutuhkan kebijakan (yang tepat)" kata dia.
Dari sisi keuangan syariah, Aviliani menilai perbankan sudah mulai melakukan inovasi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Upaya ini menjadi sebuah bukti perbankan syariah mencoba tumbuh semakin solid.
Dengan begitu, perbankan syariah pun mampu menopang perkembangan industri halal di tanah air. Pasalnya, perkembangan sektor riil harus dipercepat agar ekosistem industri halal semakin lengkap.
"Untuk itu memang policy harus (berjalan)bersama antara kebijakan di perbankan dan riil. Kalau sekarang dukungan banyak di perbankan, sektor riil juga perlu tambahan dukungan," ungkap Aviliani.
Meski Indonesia telah memiliki Masterplan Industri Halal (MPIHI), kebijakan antar kementerian/lembaga terkait belum satu kesatuan.
"Masih belum membentuk ekosistem, kalau ini terjadi perbankan akan berkembang dengan sendirinya," kata dia.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Live Now! Sekuritas dan MI Ungkap Tren Terkini Pasar Modal RI
