Bos BCA Buka-bukaan Soal Suku Bunga BI Naik Hingga Aturan DHE

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
19 October 2023 18:10
President director of PT Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja talks during a meeting in Jakarta, Indonesia, July 24, 2019. REUTERS/Willy Kurniawan
Foto: Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja (REUTERS/Willy Kurniawan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama Bank Central Asia (BBCA), Jahja Setiatmadja, mengungkapkan keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menaikkan suku bunga acuan merupakan langkah tepat untuk menjaga nilai tukar rupiah.

Jahja juga mengungkapkan bahwa BI tidak dapat selamanya melakukan kebijakan intervensi apabila bank sentral utama dunia lain terus-menerus menaikkan suku bunga.

"Kalau terus menerus [kebijakan intervensi] akan mengurangi cadangan devisa kita," ungkap Jahja dalam paparan kinerja kuartal III-2023 Bank BCA, Rabu (19/10).

Jahja menyebut bahwa kebijakan penahanan Devisa Hasil Ekspor (DHE) memang sudah mulai berlangsung dan memerikan hasil yang lumayan, tapi belum sesuai dengan harapan pemangku kepentingan.

"[DHE] masih perlu waktu untuk proses edukasi dan pelayanan perbankan sendiri agar DHE nanti [menjadi ] salah satu soko guru meningkatkan cadev kita," ujar Jahja.

Dirinya juga melihat kebijakan BI untuk menaikkan suku bunga merupakan upaya bank sentral agar kurs rupiah kita jangan tergerus.

Jahja menjelaskan bahwa bank sentral AS The Fed telah menaikkan suku bunga secara agresif. Dirinya menambahkan, meski pada pertemuan terakhir The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga, pada pertemuan selanjutnya konsensus pasar mengharapkan suku bunga AS akan naik.

Sebelumnya Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia siang tadi memutuskan untuk menaikkan BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) naik 25 basis poin (bps) menjadi 6%. Ini merupakan kenaikan pertama sejak Januari 2023.

Bos BCA juga menyampaikan suku bunga AS masih akan tetap tinggi tahun depan, dengan sejumlah pengamat menyebut puncak suku bunga baru akan berakhir Juni 2024, sebelum kemudian turun dan melandai.

Jahja juga menjelaskan bahwa seluruh dunia ikut merasakan dampak kenaikan suku bunga AS, dengan ramai-ramai mata uang banyak negara mengalami pelemahan signifikan.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pembiayaan Hijau Bank BCA Tembus Rp 72 T di Kuartal I-2023

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular