Market Commentary

Pendaftaran Capres Dibuka, Tapi IHSG Loyo Tunggu Keputusan BI

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
Kamis, 19/10/2023 12:31 WIB
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (11/9/223). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah pada perdagangan sesi I Kamis (19/10/2023), di tengah memburuknya pasar saham global pada hari ini. Pelemahan tajam ini juga bertepatan dengan pembukaan pendaftaran calon presiden dan wakil presiden RI yang akan bertarung di pemilihan umum tahun depan, dengan salah satu pasangan telah resmi mendaftar.

Hingga pukul 12:00 WIB, IHSG melemah 0,74% ke posisi 6.876,6. IHSG terkoreksi ke level psikologis 6.800 pada perdagangan sesi I hari ini.

Beberapa sektor menjadi pemberat IHSG pada hari ini, seperti sektor properti yang mencapai 1,34%, kemudian sektor finansial atau keuangan sebesar 1,2%, sektor bahan baku sebesar 1,08%, dan sektor konsumer non-primer sebesar 1%.


Selain itu, beberapa saham juga memperberat IHSG pada sesi I hari ini. Berikut saham-saham yang menjadi laggard IHSG pada sesi I hari ini.

EmitenKode SahamIndeks PoinHarga TerakhirPerubahan Harga
Bank Mandiri (Persero)BMRI-11,415.725-2,14%
Barito PacificBRPT-6,471.065-8,58%
Bank Negara Indonesia (Persero)BBNI-6,344.950-3,41%
Bank Rakyat Indonesia (Persero)BBRI-5,865.100-0,97%
Bayan ResourcesBYAN-4,8119.700-1,50%
Telkom IndonesiaTLKM-2,353.730-0,53%

Sumber: Refinitiv

Tiga saham bank raksasa mendominasi laggard IHSG pada sesi I hari ini, di mana saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menjadi pemberat terbesar yakni mencapai 11,4 indeks poin.

Selain saham BMRI, ada saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar 6,3 indeks poin dan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar 5,9 indeks poin.

Pasar saham global kembali memburuk karena pelaku pasar masih terus menilai dampak perang Israel-Hamas yang terus berkecamuk dan efeknya ke aset-aset safe-haven. Pasar juga khawatir akan dampak dari masih menguatnya imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS (US Treasury).

Yield US Treasury tenor 10 tahun kemarin menembus 4,9%, untuk pertama kalinya sejak Juli 2007 atau 16 tahun terakhir. Sedangkan suku bunga pinjaman mortgage menembus 8% atau level tertingginya dalam 23 tahun terakhir.

Selain itu, investor juga menantikan pidato Ketua bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), Jerome Powell pada Kamis waktu AS yang dapat memberikan lebih banyak pencerahan mengenai jalur kebijakan moneter The Fed setelah adanya sinyal dovish baru-baru ini dari beberapa pejabat The Fed.

Powell akan berpidato di hadapan Economic Club of New York, tepat sebelum periode blackout bank sentral AS dimulai menjelang keputusan suku bunga berikutnya.

Periode blackout artinya para pejabat The Fed tidak akan memberikan pernyataan apapun sampai pengumuman kebijakan moneter (Federal Open Market Committee Meeting/FOMC) terdekat.

Ekspektasi kenaikan suku bunga terus meningkat hingga membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury terbang. Kondisi ini memicu investor menarik dana dari Emerging Market. Dolar AS pun kini menjadi aset aman paling dicari dan membuat mata uang negara lain ditinggal.

Di Indonesia, pendaftaran calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pun dimulai, di mana pasangan calon (paslon) Anies-Muhaimin menjadi yang pertama mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada hari ini.

Setelah paslon Anies-Muhaimin mendaftar, giliran Ganjar-Mahfud yang mendaftarkan diri sebagai capres-cawapres Pilpres 2024 di KPU.

Namun untuk paslon Prabowo Subianto hingga kini belum mengumumkan bakal calon wakil presiden (bacawapres).

Periode pendaftaran capres-cawapres 2024 dimulai, investor cenderung menahan selera risikonya, sehingga pergerakan IHSG cenderung melemah.

CNBC INDONESIA RESEARCH

market@cnbcindonesia.com

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pilah Pilih Investasi "Harga Diskon" Saat Ekonomi Melemah