
Kondisi Langka BRI: Modal Gemuk Return Tinggi

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. tercatat memiliki permodalan yang sangat tebal hingga Juni 2023. Berdasarkan laporan publikasi paruh pertama tahun ini rasio permodalan (capital adequacy ratio/CAR) bank mencapai 26,76%.
Angka tersebut berada di atas rata-rata CAR industri perbankan di dalam negeri. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat CAR bank di Indonesia sebesar 24,58% per Juli 2023.
Rata-rata CAR tersebtu sangat jauh di atas batas aman Bank Indonesia, yakni 8%.
Direktur Utam BRI Sunarso mengatakan CAR yang tinggi menunjukkan permodalan bank yang sangat kuat. Namun lazimnya hal itu harus dikompensasi dengan return on euqity (ROE) atau tingkat pengembalian modal yang rendah.
Saat ini kondisi tersebut tidak terjadi di BRI. Emiten bersandi BBRI ini malah mencatat ROE 20,01%, capaian tertinggi dalam 5 tahun terakhir.
Kendati demikian, kata Sunarso, permodalan yang gemuk perlu direspons. "Modal kuat artinya bank yang sehat, tapi modal yang kuat itu harus di-leverage jadi return. Jadi ini bank [BRI] yang sangat jarang di dunia. Modal kuat dan return di atas 20%," kata Sunarso, dikutip Jumat (13/10/2023).
Sepanjang 2018-2022, ROE BRI sebesar 17%-18% dan sempat anjlok pada masa pandemi Covid-19 ke level 10,52%.
Adapun tingginya ROE bank tercermin dalam capaian laba semester I 2023. Realisasi laba BRI hingga semester I 2023 sebesar Rp 29,56 triliun, naik 18,8% yoy. Dengan asumsi capaian paruh pertama tahun ini, laba akhir tahun bank bukan tidak mungkin mencapai Rp 60 triliun.
Mengutip laporan publikasi, satu pendongkrak laba BRI pada semester I/2023 di tengah era suku bunga tinggi adalah pendapatan nonbunga. Komponen tersebut tumbuh jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan bunga bersih.
Pendapatan bunga bank naik 11,4% yoy, tetapi beban bunga melesat 63,7% yoy. Alhasil pendapatan bunga bersih bank hanya naik 1,4% yoy menjadi Rp 65,54 triliun, dari sebelumnya Rp 64,61 triliun.
Adapun per Juni 2023, pendapatan nonbunga BRI naik 22,9% yoy menjadi Rp 21,13 triliun. Bila dirinci, sebagian besar merupakan kontribusi pendapatan komisi yang mencapai Rp 10,22 triliun.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos BRI Kasih Bocoran Laba Kuartal III 2023