Bursa Efek Tokyo Sudah Mulai Jualan Karbon
Jakarta, CNBC Indonesia - Tokyo Stock Exchange (TSE) Jepang mulai memperdagangkan kredit karbon pada hari Rabu setempat. Negara penghasil emisi karbondioksida (CO2) terbesar kelima di dunia ini menerapkan strateginya untuk mengatasi perubahan iklim.
Mengutip Channel News Asia, Tokyo berupaya untuk menjadi netral karbon pada tahun 2050, sehingga Jepang mengikuti jalur yang sama dengan negara-negara besar lainnya.
Sejak bulan April, Jepang mulai memperkenalkan skema penetapan harga karbon secara bertahap untuk mendorong perusahaan dan kota untuk mengurangi emisi.
"Kementerian industri Jepang telah berhati-hati dalam mengimplementasikan perdagangan emisi, tetapi kami telah membuat perubahan besar dalam memanfaatkan pasar kredit karbon untuk mencapai tujuan netral karbon kami," kata Yasutoshi Nishimura, Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang, setelah acara pembukaan TSE, dikutip Rabu (11/10/2023).
Menurutnya, pihaknya akan memanfaatkan kekuatan pasar yang baru ini untuk mendorong perusahaan-perusahaan mengurangi emisi dan berinvestasi dalam dekarbonisasi, dengan tujuan untuk mencapai netralitas karbon dan pertumbuhan ekonomi.
Melalui pasar baru ini, para anggota yang terdaftar dapat memperdagangkan kredit karbon yang sudah ada, yang dikenal dengan nama J-Credit, di TSE, sebuah unit dari Japan Exchange Group Inc.
Di bawah sistem J-Credit, pemerintah mensertifikasi sebagai kredit jumlah emisi gas rumah kaca, seperti CO2, yang dikurangi atau dihilangkan melalui upaya-upaya untuk memperkenalkan energi terbarukan atau peralatan hemat energi atau mengelola hutan.
Kredit ini diperdagangkan secara individual antara perusahaan dan organisasi lain, tetapi sulit bagi mereka untuk menemukan pembeli atau penjual sendiri.
Pasar TSE yang baru akan memudahkan perusahaan untuk membeli dan menjual kredit serta memberikan transparansi dalam penetapan harga karbon, menurut seorang pejabat TSE.
Sebanyak 188 entitas telah mendaftar sebagai peserta pada 19 September, dan jumlah ini masih akan terus bertambah, menurut TSE.
Jam perdagangan adalah pukul 9:00-11:29 pagi (00.00-02.29 GMT) dan 12:30-14:59 siang (03.30-05.59 GMT). Harga transaksi ditetapkan dua kali sehari dan dipublikasikan setelah jam perdagangan.
"Untuk meningkatkan likuiditas perdagangan, TSE, dengan dukungan dari pemerintah, akan memperkenalkan mekanisme pembuat pasar akhir tahun ini," katanya.
Di bawah skema ini, perusahaan sekuritas, bank, atau perusahaan dagang yang ditunjuk memiliki kewajiban untuk mengutip volume tertentu dari pesanan beli dan jual secara simultan dalam kisaran harga tertentu telah ditentukan sebelumnya.
(mkh/mkh)