Dari Jualan Kopi, Emiten Ini Pede Bisa Raup Pendapatan Rp30 T

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
Rabu, 11/10/2023 08:02 WIB
Foto: Ilustrasi Supermarket (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten produsen Beng-Beng PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) menargetkan pendapatan pada akhir tahun ini dapat mencapai Rp 30 triliun. Sementara itu, perusahaan membidik perolehan laba bersih sebesar Rp 2,5 triliun.

"Targetnya pertumbuhan pendapatan bisa menyentuh angka Rp 30 triliun. Dengan laba bersih yang diincar diatas Rp 2,5 triliun," kata Director & Global Marketing Director MYOR Ricky Afrianto kepada awak media diMayora Group Headquarters,Selasa (10/10/2023).

Ia menjelaskan pendapatan MYOR ditopang oleh penjualan yang hampir 50% dikontribusikan oleh ekspor. Adapun ekspor perusahaan consumer goods ini sudah tersebar di negara-negara kawasan Asia, dengan Filipina sebagai contributor penjualan terbesar.


Berdasarkan laporan keuangan perusahaan pada semester I-2023, perusahaan berhasil mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 14,81 triliun. Ini naik dari yang setahun sebelumnya sebesar Rp 14,37 triliun.

Sebesar42% atau setara Rp 6,31 triliun dikontribusi oleh penjualan ekspor. Mayoritas ekspor untuk produk Mayora terpantau ke pasar Asia mencapai Rp 5,91 triliun, nilai ini naik 6,99%. Sementara pasar ekspor lain sebesar Rp 395,18 miliar juga mengalami lonjakan sebesar 27,53% pada periode yang sama.

Perusahaan menjelaskan bahwa Torabika menjadi andalan dalam pendapatan perusahaan. Bisnis produk kopi instan tersebut sudah tersebar di 80 negara.

Untuk mengejar target tersebut, Ricky menyampaikan ada beberapa strategi yang dilakukan. Pertama, pihaknya harus memastikan distribusinya naik lagi usai masa pandemi Covid-19 di mana ruang publik sudah terbuka semua.

"Sekarang semuanya terbuka, sekolah, tradisi umum, jadi sekarang kita harus cepat untuk memastikan tidak hanya ketersediaan, tapi juga visibel. Itu yang kita lakukan dengan sales team," pungkasnya.

Kedua, pihaknya harus tetap menggencarkan iklan dan investasi pada produk-produknya. Ricky mengatakan Mayora tidak memotong biaya iklan, di saat perusahaan-perusahaan lain mengurangi biaya iklan. Yang terakhir, Mayora tetap melakukan inovasi terhadap produknya, seperti bagaimana saat pandemi perusahaan telah menciptakan sekitar 10 varian dan brand baru.

Sementara itu,pendapatan penghasilan bunga semester I-2023 pun tercatat naik menjadi Rp 43,92 miliar, turut menopang laba bersih. Dijelaskan bahwa itu merupakanpendapatan bunga dari PT Bank Hibank Indonesia, pihak berelasi, untuk periode yang berakhir 30 Juni 2023 dan 2022 masing-masing sebesar 13,03% dan 20,97% dari jumlah pendapatan bunga deposito berjangka dan jasa giro.

Hibank sendiri dahulu bernama PT Bank Mayora, sebelum dicaplok PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) dengan membeli saham sebesar 63,92% pada tahun 2022. Perusahaan pun menjelaskan bahwa, pencaplokan bank tersebut tidak akan berpengaruh pada perolehan laba.

"Sebab, kontribusi atu kas dari Bank Mayora sangat rendah, sangat rendah dibanding bank lain [yang memberikan pendanaan bagi perusahaan] seperti UOB Indonesia," jelas Ricky.


(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pendapatan PLN Cetak Rekor, Ini Rahasianya!