Pasar Israel Berguguran, Bisnis Redup Setelah Serangan Hamas

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
09 October 2023 12:35
Tel Aviv Stock Exchange (AP/Yorgos Karahalis)
Foto: (AP/Yorgos Karahalis)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham dan surat utang (obligasi) Israel merosot dan banyak bisnis yang tutup sehari setelah kelompok bersenjata Hamas dari Gaza membunuh ratusan orang Israel dan menculik sejumlah orang lainnya.

Mengutip laporan Reuters, indeks saham utama Tel Aviv berakhir hampir anjlok 7% lebih, dipimpin oleh penurunan 9% pada saham perbankan. Sementara, harga obligasi pemerintah turun sebesar 3% di pembukaan pasar merespon serangan paling berdarah di Israel dalam beberapa dekade.

Sementara pasar valuta asing shekel ditutup di level terendahnya sepanjang tahun ini karena rencana pemerintah untuk merombak sistem peradilan.

"Konflik terbaru ini diperkirakan akan lebih lama dan lebih parah daripada yang sebelumnya, jelas memiliki dampak yang lebih negatif terhadap ekonomi dan anggaran fiskal," kata Jonathan Katz, kepala ekonom di Leader Capital Markets dikutip Senin (9/10).

Menurutnya, mata uang Shekel kemungkinan besar akan melemah tajam besok. "Kami melihat kemungkinan besar bahwa pada suatu saat Bank of Israel akan menjual valuta asing," imbuhnya.

Diketahui, orang-orang bersenjata dari kelompok Palestina Hamas mengamuk di kota-kota Israel pada hari Sabtu. Insiden itu menewaskan sedikitnya 400 orang Israel, sebelum menculik puluhan sandera dan kembali ke Gaza.

Israel telah membalas dengan serangan udara terhadap target-target Hamas di Gaza.

Militan Gaza juga menembakkan ribuan roket ke Israel, beberapa di antaranya mencapai Tel Aviv, yang menyebabkan maskapai penerbangan menangguhkan penerbangan dari dan ke Israel.

Menteri Keuangan Bezalel Smotrich mengatakan bahwa pihaknya telah mengarahkan para kepala departemen kementerian untuk segera menyediakan anggaran yang diperlukan untuk membantu mengelola perang.

Namun, Bank of Israel mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk menilai kerusakan ekonomi akibat konflik ini. Akan tetapi, merujuk pada perang 50 hari dengan militan Hamas di Gaza pada tahun 2014, insiden tersebut menyebabkan kerusakan sebesar 3,5 miliar shekel, atau 0,3% dari produk domestik bruto. Bank sentral telah memproyeksikan pertumbuhan 3% pada tahun 2023 dan 2024.

Transportasi Pesawat Terganggu

Delta Air Lines (DAL.N) mengatakan, penerbangan dari dan ke Israel ke New York dan Atlanta dibatalkan hingga hari Senin, sementara United Airlines (UAL.O) mengatakan, operasi masa depan di (bandara) TLV akan ditangguhkan hingga kondisinya memungkinkan untuk dilanjutkan.

Air India mengatakan penerbangan dari dan ke Tel Aviv akan ditangguhkan hingga 14 Oktober.

Kompetitor United Airlines yang lebih kecil, Arkia, mengatakan bahwa mereka mengoperasikan penerbangan penyelamatan dari Athena untuk membawa kembali warga Israel yang sedang berlibur.

Sedangkan, Israir (ISRG.TA), mengatakan bahwa mereka mengoperasikan penerbangan penyelamatan dari Larnaca di Siprus. Namun, tetap diperingatkan bahwa mereka mungkin akan mengoperasikan jadwal yang lebih sedikit dalam beberapa hari ke depan karena kru asing di beberapa pesawat sewaannya telah meminta untuk meninggalkan Israel.

Nvidia (NVDA.O), pembuat chip terbesar di dunia yang produknya digunakan untuk kecerdasan buatan dan grafis komputer, mengatakan telah membatalkan pertemuan AI yang dijadwalkan di Tel Aviv minggu depan, di mana CEO Jensen Huang dijadwalkan untuk berbicara.

Sekolah-sekolah ditutup dan banyak perusahaan meliburkan para pekerjanya, dan sebagian besar toko selain supermarket dan apotek tutup.

Asosiasi produsen Israel mengatakan bahwa pabrik-pabrik masih beroperasi untuk membatasi kekhawatiran akan kelangkaan makanan dan produk penting lainnya.

"Semua perusahaan akan terus beroperasi semaksimal mungkin meskipun dalam kondisi darurat yang sulit, rentetan roket dan kekurangan pekerja," kata presiden asosiasi Ron Tomer.

"Berkat kemandirian produksi Israel... bahkan dalam kondisi darurat, penduduk Israel tidak akan kekurangan apa pun," imbuhnya.

Intel Corp (INTC.O), perusahaan dan eksportir terbesar di Israel, menolak untuk mengatakan apakah produksi chip terpengaruh.

"Kami memantau dengan seksama situasi di Israel dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi dan mendukung para pekerja kami," kata seorang juru bicara.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sesi 1 IHSG Parkir di Zona Hijau, Ditopang Sektor Kesehatan

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular