
Pasar Kripto Masih Kebakaran! Investor Waktunya Buy Atau Bye?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar kripto mayoritas turun dalam 24 jam terakhir, namun bergerak beragam sepanjang sepekan ini.
Merujuk dari CoinMarketCap pada Minggu (8/10/2023) pukul 09.10 WIB, pasar kripto mayoritas ambruk. Bitcoin menjadi salah satu yang berbeda arah, menguat 0,36% ke US$28.021,75 dan secara mingguan masih naik 3,64%.
Ethereum melemah 0,25% dalam 24 jam terakhir dan dalam tujuh hari terdepresiasi 2,05%.
XRP turun 0,24% secara harian meski secara mingguan masih menguat 1,35%.
Begitu pula dengan Solana yang terdepresiasi 0,46% dalam 24 jam terakhir meskipun secara mingguan masih terbang 9,30%.
Cointelegraph melaporkan bahwa ada beberapa faktor yang mempersulit kenaikan nilai kripto belakangan ini. Faktor-faktor ini melibatkan kondisi makroekonomi, terutama dari Amerika Serikat, penurunan volume perdagangan, dan ekspektasi yang rendah terhadap Exchange-Traded Fund (ETF).
Bank sentral Amerika Serikat (The Fed) masih menunjukkan kebijakan yang cukup ketat mengingat adanya kenaikan inflasi yang melebihi target The Fed sebesar 2%. Hal ini dapat berdampak pada kemungkinan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) di akhir tahun ini.
Selain itu, imbal hasil US Treasury untuk tenor 10 tahun juga meningkat signifikan akibat suku bunga AS yang tinggi. Hal ini menarik minat investor untuk berinvestasi dalam instrumen keuangan tersebut, sementara sebagian menghindari aset kripto yang dianggap lebih berisiko.
Penurunan aktivitas perdagangan spot di bursa tradisional mencapai tingkat terendah sejak akhir 2020, menunjukkan penurunan partisipasi investor institusi. Faktor ini mungkin dipengaruhi oleh keputusan perusahaan perdagangan besar berbasis di AS, seperti Jane Street Group dan Jump Trading, yang menjauh dari pasar mata uang kripto sejak Mei 2023.
Faktor yang turut menyumbang melemahnya pasar kripto saat ini adalah permintaan yang rendah terhadap Exchange-Traded Fund (ETF), khususnya Ethereum. ETF berjangka Ether yang baru diluncurkan mengalami volume perdagangan yang rendah pada hari pertama, tanpa memberikan dampak signifikan pada harga.
Salah satu ETF yang saat ini populer, Ethereum Strategy ETF (EFUT) VanEck, hanya diperdagangkan sebanyak 25,000 lembar dengan harga rata-rata US$17 per lembar, dengan total volume perdagangan hanya mencapai US$425.000. Hal ini menunjukkan bahwa, meskipun kehadiran ETF, belum ada perubahan harga yang besar dalam pasar kripto.
Koreksi ini memang menjadi kesempatan yang menarik untuk membeli di tengah keruntuhan pasar kripto. Di sisi lain, ketidakpastian perekonomian menjadikan kekhawatiran investor yang menjadikan adanya penundaan atau wait and see.
(mza/mza)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jangan Ketinggalan, Kripto Lagi Pesta Cuan