Jumlah IPO 2023 Cetak Rekor, IHSG Kok Gini-Gini Aja?

Muhammad Khadafi, CNBC Indonesia
Jumat, 06/10/2023 08:40 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini telah mencetak rekor jumlah perusahaan tercatat baru. Sepanjang 2023 hingga 29 September, ada 66 perusahaan melantai di Pasar Modal.

Hingga akhir tahun, kemungkinan ada dua perusahaan lagi yang melakukan pencatatan saham. Dengan demikian secara total jumlah emiten yang sahamnya tercatat di BEI telah mencapai 890 perusahaan dan setidaknya akan menjadi 892 perusahaan pada akhir tahun. 


Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Iman Rachman mengatakan dengan capaian tersebut, BEI merupakan bursa dengan jumlah pencatatan saham tertinggi di Asean dalam lima tahun terakhir. Secara jumlah perusahaan tercatat, BEI adalah bursa tertinggi kedua di Asean.

Adapun saat ini BEI mencatat ada 11,73 juta investor. Sebanyak 81% di antaranya merupakan usia kurang atau sama dengan dari 40 tahun. 

Per 29 September 2023, rata-rata nilai transaksi harian tercatat Rp 10,5 triliun dengan volume 18,9 miliar saham per hari.

"Dari sisi fund rise, pasar modal kita nomor 7 di dunia sementara di tingkat Asean kita terbesar," ujarnya.

IHSG Melemah

Sementara itu, bila dibandingkan dengan kinerja, rekor pencatatan saham baru tersebut tidak sejalan dengan kinerja IHSG tahun ini. Sepanjanng tahun ini IHSG kebanyakan bergerak pada rentang Rp 6.800 hingga Rp 6.900.

Angka tersebut di bawah ekspekstasi, karena pada 2022, IHSG sudah beberapa kali menyentuh level psikologis Rp 7.000. Selain itu, tahun lalu, IHSG juga menyentuh all time high Rp 7.318 pada 13 Sepemtember. 

Terkini,IHSG tengah berjuang keluar dari zona 6.800. Kemarin, Kamis (5/10/2023), IHSG ditutup turun 0,17% ke posisi 6.874,826.

IHSG sempat bergerak di zona hijau dan juga sempat menyentuh kembali level psikologis 6.900. Namun menjelang akhir perdagangan hari ini, penguatan IHSG cenderung terpangkas dan pada akhirnya ditutup melemah.

Direktur Utama BEI Iman mengatakan IHSG yang tampak berat bergerak naik juga merupakan dampak sentimen global. Pada tahun ini bursa di negara lain banyak yang mengalami hal serupa. 

Mengutip data BEI, sepanjang tahun berjalan hingga 29 September 2023, IHSG menguat 1,3%. Contohnya Singapura yang pada periode sama melemah 1,04%, padahal tahun lalu menguat 4,09%.

Iman juga mengatakan BEI bukan hanya fokus pada kuantitas, tetapi juga kualitas perusahaan yang tercatat. "66 perusahaan listing itu sebenarnya 70% dari yang daftar ke bursa, jadi 30% itu tidak disetujui. Artinya tidak semua lolos," katanya, dikutip Jumat (6/10/2023).

Iman mengatakan BEI juga melihat keberlanjutan sebuah perusahaan sebelum melantai di bursa. Menurutnya saat harga naik atau turun itu adalah masalah permintaan dan pasokan. "Kalau company baru listing, tiba-tiba likuidasi itu problem," katanya. 


(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Abaikan Sejenak Isu Trump, IHSG Melenggang ke Zona Hijau