Top! Bank Mandiri Jadi Pionir Perdagangan Bursa Karbon

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
03 October 2023 14:19
Bank Mandiri
Foto: dok Bank Mandiri

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Mandiri Tbk (Mandiri) terus mendorong Penerapan prinsip Enviromental, Social, and Governance (ESG) untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Hal itu dibuktikan Mandiri dengan menjadi pionir di Bursa Karbon Indonesia (IDX Carbon) lewat pembelian 3.000 ton karbon pada perdagangan perdana, Selasa 26 September 2023, yang dihadiri Presiden Joko Widodo saat peluncuran bursa karbon pertama di Indonesia.

Aksi ini menjadi bagian dari komitmen Mandiri yang telah menginjak usia 25 tahun dengan mengambil tema "Menuju Masa Depan", sebagai intisari strategi perusahaan dalam berkontribusi untuk masa mendatang.

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar mengatakan, pembelian kredit karbon merupakan bentuk dukungan Mandiri terhadap perdagangan Karbon Indonesia dan upaya perusahaan untuk menurunkan emisi karbon.

"Keberadaan bursa karbon penting bagi Indonesia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK), demi tercapainya Net Zero Emissions pada tahun 2060 atau lebih cepat," ujar Alexandra dalam keterangan resmi pada Selasa (3/10/2023).

Keberadaan bursa karbon dapat mendukung tercapainya target Net Zero Emission (NZE) tahun 2060 yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Merespon target pemerintah tersebut, Bank Mandiri pun telah menetapkan komitmen untuk mencapai NZE Operations pada tahun 2030 dan NZE Financed Emissions (scope 3) di tahun 2060.

Alexandra memaparkan bahwa Mandiri terlibat langsung dalam proses persiapan peluncuran Bursa Karbon Indonesia. Mandiri secara aktif berdiskusi dengan regulator dan pelaku pasar, serta menjadi satu-satunya pembicara dalam bidang perbankan dalam Seminar Nasional Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca dan Peluang Perdagangan Karbon di Indonesia yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Seminar ini berlangsung pada bulan Juli sampai dengan September 2023 di lima kota, yakni Surabaya, Balikpapan, Makassar, Medan, dan Jambi.

Setelah bursa karbon beroperasi, Mandiri menanti terbitnya peraturan teknis yang mengatur peran lembaga keuangan dan perbankan dalam perdagangan karbon. Peraturan teknis tersebut merupakan turunan dari Peraturan OJK (POJK) Nomor 14 Tahun 2023 tentang Perdagangan Karbon melalui Bursa Karbon.

"Kami dengan aktif melakukan koordinasi bersama OJK untuk mempersiapkan keikutsertaan Bank Mandiri dalam pasar karbon," ujarnya.

Harapannya, Mandiri dapat berperan sebagai katalisator bagi sektor riil dan bertindak nyata dalam pengurangan emisi operasional.

Tak hanya mendukung bursa karbon, Mandiri juga konsisten melakukan berbagai inisiatif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Dengan visi "Becoming Indonesia's Sustainability Champion for a Better Future", Mandiri menjadi bank pertama di Indonesia yang meluncurkan kartu ramah lingkungan, yakni kartu prepaid (e-money) dan kartu debit dari plastik daur ulang (R-PVC) serta cardless credit card yang berpotensi dapat menurunkan emisi sebesar 2.250 ton CO2 eq per tahun.

Bank yang pada tanggal 2 Oktober 2023 akan genap berusia seperempat abad ini, terus berinovasi untuk menurunkan emisi karbon melalui kegiatan operasionalnya. Di antaranya, dengan menciptakan fitur digital carbon tracking dan melakukan carbon off-setting melalui nature based-solution (NBS).

Selain itu, Bank berlogo pita emas ini juga menerapkan green operation yang di antaranya melalui proses digitalisasi proses bisnis, menggunakan electric vehicle sebagai kendaraan operasional, pemasangan panel surya, serta optimalisasi air daur ulang di kantor operasionalnya.

Sebagai bank pelat merah terbesar di Indonesia, Mandiri merupakan ESG Market Leader yang berkomitmen mengembangkan green financing di tanah air. Melalui pembiayaan hijau ini, Bank Mandiri mendukung proyek-proyek atau kegiatan usaha berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

Penyaluran pembiayaan hijau Bank Mandiri terus bertumbuh secara konsisten. Per Juni 2023 lalu, Mandiri mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit hijau naik 9,5% year on year (yoy) menjadi Rp 115 triliun. Realisasi ini menjadikan Bank Mandiri sebagai market leader green financing di industri perbankan tanah air dengan penguasaan pasar sekitar 30%.

"Realisasi ini merupakan bukti nyata penerapan keuangan berkelanjutan oleh Bank Mandiri sekaligus wujud komitmen kami mendukung transisi Indonesia menuju net zero emission (NZE) tahun 2060 dan tercapainya United Nations Sustainable Development Goals (UN SDGs)," pungkas Alexandra.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tumbuh Berkelanjutan, Mandiri Borong 10 Penghargaan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular