Breaking! Rupiah Makin Keok, Dolar Sudah Tembus Rp15.525

rev, CNBC Indonesia
Senin, 02/10/2023 12:56 WIB
Foto: Ilustrasi dolar Amerika Serikat (USD). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah melemah signifikan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) disaat dana asing keluar dari pasar keuangan Indonesia.

Dilansir dari Refinitiv, rupiah menembus level psikologis Rp15.000/US$ dan menyentuh angka Rp15.525/US$ atau melemah 0,49% terhadap dolar AS. Posisi ini merupakan yang terlemah sejak 10 Januari 2023 atau sekitar sembilan bulan terakhir.


Tekanan rupiah terjadi disaat capital outflow terjadi yang tercermin dari data transaksi BI pada 25 - 27 September 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat jual neto Rp7,77 triliun terdiri dari jual neto Rp7,86 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN), jual neto Rp2,07 triliun di pasar saham dan beli neto Rp2,16 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Selain itu, sikap hawkish dari bank sentral AS (The Fed) memberikan tekanan terhadap rupiah karena suku bunga AS berpotensi mengalami kenaikan sebesar 25 bps di sisa tahun 2023.

Perangkat CME FedWatch menunjukkan bahwa 12,2% hasil survei menargetkan The Fed akan mengerek suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada Federal Open Market Committee (FOMC) November mendatang. Sementara persentase lebih besar ditunjukkan pada FOMC Desember dengan angka 43,4% yang meyakini The Fed akan menaikkan suku bunganya sebesar 25 bps.

Hal ini terjadi mengingat inflasi AS naik menjadi 3,7% (year on year/yoy) pada periode Agustus 2023, naik dari inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 3,2% yoy. Sedangkan target inflasi AS yakni sebesar 2%.

Lebih lanjut, PCE (Personal Cosumption Expenditure) utama meningkat 0,4% pada bulan ini dan 3,5% dari tahun lalu. Inflasi umum telah meningkat lebih tinggi dalam beberapa bulan terakhir setelah mencapai 3,2% pada bulan Juni.

Dengan potensi kenaikan suku bunga AS, maka indeks dolar AS (DXY) berpotensi mengalami kenaikan dan imbal hasil surat utang AS pun dapat menjadi pilihan bagi investor. Alhasil, tekanan terhadap pasar keuangan Indonesia termasuk rupiah pun terus terjadi dan mengalami depresiasi.

CNBC INDONESIA RESEARCH

research@cnbcindonesia.com


(rev/rev)
Saksikan video di bawah ini:

Video: BI & The Fed Tahan Suku Bunga, IHSG Melemah Lebih Dari 1%