Bos OJK Pamer Bursa Karbon RI Satset dari Negara Tetangga

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
26 September 2023 09:35
Peluncuran Bursa Karbon Indonesia. (Tangkapan Layar Youtube Indonesia Stock Exchange)
Foto: Peluncuran Bursa Karbon Indonesia. (Tangkapan Layar Youtube Indonesia Stock Exchange)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Mahendra Siregar, mengungkapkan implementasi bursa karbon di RI jauh lebih cepat dibandingkan dengan negara tetangga.

"Sebagai pembanding, dii negara tetangga perlu 1,5 sampai 2 tahun untuk regulator untuk betul-betul menerjemahkannya dalam kegiatan konkret bursa karbon," ungkap Mahendra dalam peluncuran dan pembukaan perdana perdagangan karbon Indonesia, Selasa (26/9).

Dalam pembukaan perdagangan pasar karbon tersebut turut hadir sejumlah tokoh penting mulai dari Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan hingga Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Mahendra juga mengungkapkan keberhasilan peluncuran bursa karbon salah satunya karena dipacu oleh Presiden Jokowi yang ingin implementasinya berlangsung cepat demi percepatan transisi karbon.

"Berkat peringatan bapak presiden untuk bekerja tidak lambat kami telah melaksanakannya dalam waktu 8 bulan," ungkap Mahendra.

Lebih lanjut dirinya juga menyebut bahwa bursa karbon di negara jiran perlu waktu 3-4 bulan sampai transaksi perdana bisa dilakukan. Sementara itu di Indonesia, perdagangan perdana terjadi langsung ketika perdagangan karbon resmi diluncurkan.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article OJK: Bursa Karbon Bakal Operasi September 2023

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular