Ada Transisi Energi, Bayan Sebut RI Masih Butuh Batu Bara

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
22 September 2023 18:35
Direktur Utama PT Bayan Resources Tbk, Alexander Ery Wibowo dalam Green Economic Forum 2023 di Kempinski Hotel, Jakarta pada (22/5/2023) mengusung tema
Foto: Direktur Utama PT Bayan Resources Tbk, Alexander Ery Wibowo dalam Green Economic Forum 2023 di Kempinski Hotel, Jakarta pada (22/5/2023) mengusung tema "Drive the Eco-Friendly Green Energy Revolution". (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bayan Resources Tbk (BYAN) mendukung langkah pemerintah dalam menggenjot program transisi energi di Indonesia, khususnya untuk mencapai target net zero emissions (NZE) pada 2060.

Direktur BYAN Alexander Ery Wibowo mengatakan, pihaknya selalu mengedepankan good mining practice dalam setiap menjalankan operasional pertambangan. Apalagi, di tengah tren transisi menuju ke energi bersih.

"Setidaknya dari perusahaan batu bara dapat memberikan manfaat di dalam energi transisi sambil mendorong terciptanya skala energi, at the renewable energy yang skalanya dapat memenuhi kebutuhan nasional," kata dia dalam program Mining Zone, dikutip Jumat (22/9/2023).

Meski demikian, Alex optimistis hingga 10 tahun ke depan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbasis batu bara masih akan menjadi andalan untuk memenuhi kebutuhan energi, baik itu di Indonesia maupun negara-negara di Asia.

"Saat ini keadaannya 10 tahun ke depan bahwa backbone daripada kelistrikan, baik itu di negara Indonesia, China, India, dan negara Asia lainnya itu sejauh ini backbone-nya masih bertumpu pada batu bara," kata dia.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Low Tuck Kwong Kaya Raya, Ternyata 'Dibantu' Ratu Belanda

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular