Kabar Suku Bunga The Fed Bikin Kripto Kebakaran Jenggot

rev, CNBC Indonesia
22 September 2023 10:45
Logo mata uang kripto Bitcoin dan Ethereum terlihat di Coin Marketcap pada monitor komputer di kantor. (Photo by Silas Stein/picture alliance via Getty Images)
Foto: Logo mata uang kripto Bitcoin dan Ethereum terlihat di Coin Marketcap pada monitor komputer di kantor. (Photo by Silas Stein/picture alliance via Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar kripto turun serentak dalam 24 jam terakhir pasca bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed) mengisyaratkan kenaikan suku bunga satu kali lagi tahun ini.

Merujuk dari CoinMarketCap pada Jumat (22/9/2023) pukul 09.07 WIB, pasar kripto melemah secara berjamaah dalam 24 jam terakhir. Bitcoin turun 1,55% ke US$26.626,52 dan secara mingguan naik tipis 0,23%.

Ethereum terdepresiasi 1,66% dalam 24 jam terakhir dan dalam tujuh hari melemah 2,51%.

Cardano anjlok 2.75% secara harian dan dalam sepekan juga turun 3,29%.

Begitu pula dengan Solana yang ambruk 2,36% dalam 24 jam terakhir meskipun secara mingguan masih berada dalam teritori positif 2,53%.

CoinDesk Market Index (CMI) yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital turun 1,53% ke angka 1.110,92. Open interest terdepresiasi 1,03% di angka US$22,17 miliar.

Sementara dilansir dari Alternative.me, bitcoin fear & greed index tercatat berada di posisi 43 yang mana merupakan kategori fear atau lebih rendah dibandingkan hari kemarin (21/9/2023) yang berada di angka 47 dengan kategori netral.

Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 5,25-5,50% sesuai ekspektasi pasar. Namun, The Fed mengisyaratkan mereka akan tetap hawkish dan membuka kemungkinan kenaikan suku bunga ke depan.

Dokumen dot plot The Fed menunjukkan suku bunga akan ada di kisaran 5,5-5,75% pada tahun ini. Artinya, ada indikasi jika The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps lagi hingga akhir tahun.

"Indikator terkini menunjukkan jika aktivitas ekonomi masih solid. Penambahan tenaga kerja melandai dalam beberapa bulan terakhir tetapi tetap kuat. Tingkat pengangguran tetap rendah tetapi inflasi masih naik," tutur The Fed dalam keterangan resminya, dikutip dari situs resmi The Fed.

Kami bersiap untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut jika diperlukan dan kami tetap menahan kebijakan pada level terbatas sampai kami percaya diri kalau inflasi memang terus bergerak melandai menuju sasaran kami," ujar Chairman The Fed Jerome Powell usai rapat Federal Open Market Committee (FOMC), dikutip dari CNBC International.

Merujuk pada survei perangkat FedWatch, rapat FOMC bulan November mendatang menunjukkan 26,2% mengatakan bahwa The Fed akan menaikkan 25 basis poin menjadi 5,50-5,75%.

Alhasil, pasar keuangan mengalami pelemahan khususnya risk asset seperti kripto.

Dilansir dari coindesk.com, suku bunga yang lebih tinggi juga akan memberikan tekanan pada perusahaan aset digital yang terdampak, sehingga meningkatkan biaya refinancing mereka, menurut Edward Moya, analis pasar senior di platform pialang online Oanda.

"Biaya pinjaman akan tetap tinggi dan pembiayaan kembali akan menjadi mimpi buruk bagi perusahaan kripto," katanya dalam sebuah wawancara dengan CoinDesk TV.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(rev/rev)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Harga Bitcoin Tembus Level All Time High

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular