Bos BI Waspada, China Melambat & AS Membaik

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Kamis, 21/09/2023 14:14 WIB
Foto: Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan September 2023. (Tangkapan Layar Youtube)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) melihat ketidakpastian ekonomi global tetap tinggi sehingga pertumbuhan ekonomi pada tahun ini diperkirakan masih berada di kisaran 2,7%.

Sejalan dengan perkembangan itu, Gubernur BI Perry Warjiyo menuturkan ekonomi China diperkirakan akan mengalami perlambatan. Sementara itu, ekonomi AS akan makin menguat.

"Perlambatan ekonomi Tiongkok disebabkan oleh pelemahan perlemahan ekonomi domestik karena keyakinan konsumen utang rumah tangga dan permasalahan sektor properti di tengah penurunan kinerja ekspor mereka di tengah perlambatan ekonomi global," ujarnya, Kamis (21/9/2023).


Sementara itu, kuatnya ekonomi AS didukung oleh konsumsi rumah tangga seiring dengan kenaikan upah dan pemanfaatan ekses tabungan di negara itu. Adapun, BI melihat inflasi di negara maju masih tetap tinggi.

"Inflasi di negara maju masih tetap tinggi karena berlanjutnya ketahanan inflasi dari inflasi jasa, keketatan pasar tenaga kerja dan harga minyak," kata Perry.

Kondisi ini diikuti oleh perkembangan suku bunga yang mendorong tingginya suku bunga moneter negara maju terutama Fed Fund Rate.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: "Syarat" Suku Bunga BI Bisa Turun Lebih Cepat Dari The Fed