Rupiah Melemah Dekati Rp15.400/US$, Ini Biang Keroknya

rev, CNBC Indonesia
Rabu, 20/09/2023 09:13 WIB
Foto: Ilustrasi dolar Amerika Serikat (USD). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di saat suku bunga AS dan Indonesia segera dirilis pekan ini.

Dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka melemah 0,07% terhadap dolar AS di angka Rp15.385/US$ pada hari Rabu (20/9/2023) dan hampir menyentuh level Rp15.400/US$. Pelemahan ini merupakan yang terburuk sejak 10 Maret 2023 atau sekitar enam bulan terakhir.

Sementara indeks dolar AS (DXY) justru mengalami depresiasi dan berada di angka 105,10 atau turun dari penutupan perdagangan Selasa (19/9/2023) yang berada di posisi 105,20 dan merupakan posisi terendah sejak 13 September 2023.


Suku bunga akan dirilis pada pekan khususnya bagi AS dan Indonesia.

Pengumuman The Fed menjadi yang paling banyak ditunggu para pelaku pasar di dunia pada hari ini, mengingat besarnya pengaruh AS dalam perekonomian global dan selaku negara dengan perekonomian terbesar di dunia.

Pertemuan The Fed berlangsung sejak Selasa kemarin waktu AS dan akan berlangsung selama dua hari hingga hari ini Rabu waktu AS. Kemudian, hasil pertemuan The Fed ini akan diumumkan pada hari ini, Rabu siang waktu AS, atau Kamis dini hari waktu Indonesia sekitar pukul 01:00 WIB.

Pelaku pasar memperkirakan The Fed tidak akan menaikkan suku bunga ketika mengumumkan keputusannya. Hal ini dibuktikan dengan prediksi pasar dalam CME FedWatch Tool yang mencapai probabilitas 99%, nyaris 100%.

Selain itu, peluang The Fed menaikkan kembali suku bunga acuannya di pertemuan November hanya sebesar 29%. Apalagi, batas The Fed untuk menaikkan kembali suku bunga acuannya hanya sekali saja pada tahun ini.

Sedangkan di Indonesia sendiri, Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan tetap mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75% pada bulan ini demi menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. BI akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada pada Rabu dan Kamis pekan ini (20-21 September 2023).

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memproyeksi bank sentral RI akan menahan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR). Dari 11 institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus, semuanya memperkirakan BI akan menahan suku bunga di level 5,75%. Suku bunga Deposit Facility kini berada di posisi 5,00%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,50%.

Suku bunga sebesar 5,75% sudah berlaku sejak Januari tahun ini atau delapan bulan terakhir. BI mengerek suku bunga sebesar 225 bps dari 3,50% pada Juli 2022 menjadi 5,75% pada Januari tahun ini.

CNBC INDONESIA RESEARCH

research@cnbcindonesia.com


(rev/rev)
Saksikan video di bawah ini:

Video: "Syarat" Suku Bunga BI Bisa Turun Lebih Cepat Dari The Fed