BSI Kantongi Laba Semester I Rp 2,82 T, Naik 32%
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp 2,82 triliun sepanjang semester I-2023. Angka tersebut naik sebesar 32% secara tahunan (yoy).
Mengutip laporan keuangan publikasi, Selasa (19/9/2023), capaian laba bersih tersebut berasal dari pertumbuhan pendapatan setelah distribusi bagi hasil dan juga perbaikan kualitas aset.
Per Juni 2023 pendapatan penyaluran dana naik 15,64% menjadi Rp 11,31 triliun.
Pada enam bulan pertama 2023, BSI menyalurkan bagi hasil untuk pemilik dana investasi sebesar Rp 2,78 triliun, naik 46,31% yoy.
Dengan demikian pendapatan setelah distribusi bagi hasil sebesar Rp 8,54 triliun, naik 8,37% yoy.
Selain ditopang pendapatan setelah distribusi bagi hasil, BSI juga mengoptimalkan capaian laba melalui pendapatan non-penyaluran dana dan juga perbaikan kualitas aset.
Keuntungan BSI dari hasil penjualan aset keuangan naik 152,27% yoy menjadi Rp 150,84 miliar. pada periode yang sama, beban pemulihan kerugian penurunan nilai aset keuangan turun 6,27% yoy menjadi Rp 1,68 triliun.
Hal itu seiring dengan kredit bermasalah atau nonperforming financing (NPF) gross yang membaik dari 2,31% atau turun dari periode yang sama tahun sebelumnya 2,78%. dan NPF net turun dari 0,74% menjadi 0,62%.
Kemudian pendapatan berbasis komisi bank tercatat sebesar Rp 799,99 miliar, naik 3,89% yoy. Alhasil beban operasional mencapai Rp 4,8 triliun atau berhasil ditekan dibandingkan periode yang saham tahun 2022 yang sebesar Rp 5,05 triliun dan membuat laba operasional BSI naik 32,09% yoymenjadi Rp 3,74 triliun.
BSI mencatat kewajiban penyediaan modal minimum perusahaan naik ke level 20,29% dari semula 17,31 persen.
(mkh/mkh)