Emiten Ratu Batu Bara RI (BSSR) Mau Bagi Dividen US$ 60 Juta

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
15 September 2023 17:20
Pekerja melakukan bongkar muat batubara di Terminal Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (6/1/2022). Pemerintah memutuskan untuk menyetop ekspor batu bara pada 1–31 Januari 2022 guna menjamin terpenuhinya pasokan komoditas tersebut untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) milik PLN dan independent power producer (IPP) dalam negeri. Kurangnya pasokan batubara dalam negeri ini akan berdampak kepada lebih dari 10 juta pelanggan PLN, mulai dari masyarakat umum hingga industri, di wilayah Jawa, Madura, Bali (Jamali) dan non-Jamali. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Pekerja melakukan bongkar muat batubara di Terminal Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (6/1/2022). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) membagikan dividen interim tahun buku 2023 senilai total US$ 60 juta atau Rp 349,93 per saham. Dividen tersebut berasal dari laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk yang sebesar US$ 106,36 juta.

Adapun jadwal cum dividen di pasar reguler dan negosiasi jatuh pada Kamis, 14 September 2023. Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 15 September. Tanggal daftar pemegang saham yang berhak atas dividen di 18 September. Dan pembayaran dividen tanggal 26 September.

Pemegang saham BSSR Per 31 Agustus 2023 sebanyak 15.731 pemegang saham yang terdiri dari PT Wahana Sentosa Cemerlang selaku pengendali 50,001%, Tata Power International Pte Ltd 26%, PT GS Global Resources 5%, GS Energy Corporation 9,74%, Henry Angkasa 0,006%, dan masyarakat nonwarkat 9,253%.

Penerima manfaat akhir dari kepemilikan saham BSSR adalah Ghan Djoe Hiang. Ia merupakan sosok wanita terkaya di Indonesia yang namanya masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes tahun 2022. Dirinya merupakan wanita  terkaya ketiga di Indonesia, setelah pemilik Bayan Dewi Kam dan pemilik Adaro Energy Indonesia Arini Subianto.

Istri dari mendiang pendiri Baramulti Group itu menempati peringkat 41 dengan estimasi jumlah kekayaan sebesar US$1,07 miliar atau setara dengan Rp16,3 triliun.

Tidak hanya menjadi salah satu perempuan dari daftar yang didominasi laki-laki, Ghan Djoe Hiang juga menempati urutan ke-8 sebagai yang tertua terkaya. Di usia 79 tahun, ia menjadi perempuan terkaya di Indonesia.

Ghan Djoe Hiang merupakan pemegang saham pengendali PT Wahana Sentosa Cemerlang, induk usaha PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP). Mitrabara merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan batu bara.

MBAP ini terafiliasi dengan Baramulti Group, perusahaan yang hingga 2021 lalu memiliki konsesi tambang batu bara seluas 24.518 hektar di lima kabupaten di Kalimantan.

Pendiri Baramulti Group adalah almarhum Athanasius Tossin Suharya, suami dari Ghan Djoe Hiang.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 3 Srikandi Terkaya RI, Tajir Karena Jadi Ratu Batu Bara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular