CNBC Investment Expo 2023

Belajar dari Teman LKH, Ini Kunci Tenang Investasi Saham

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
14 September 2023 16:36
Lukas Setia Atmaja, Akademisi & Founder Hungrystock saat berbincang berbagi pengalaman dalam acara Investment Expo 2023 di Central Park, Jakarta, Kamis (14/9/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Lukas Setia Atmaja, Akademisi & Founder Hungrystock saat berbincang berbagi pengalaman dalam acara Investment Expo 2023 di Central Park, Jakarta, Kamis (14/9/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia — Akademisi dan Founder Hungry Stock Lukas Setia Atmaja mengatakan banyak orang menghindari investasi saham karena memiliki risiko tinggi. Padalah ketidakpastian tersebut menawarkan sesuatu yang positif. 

Walaupun dia mengatakan bahwa banyak investor saham yang hidup dalam penyesalan. "Saham itu penuh penyesalan. Anda cuan saja menyesal, belinya kurang banyak, jualnya terlalu cepat," kata Lukas dalam CNBC Investment Expo 2023, Kamis (14/9/2023).

Menurut Lukas teman investor kawakan Lo Kheng Hong ada beberapa hal yang harus menjadi pegangan para investor saham agar nyaman dan aman dalam berinvestasi. 

Dia mengatakan bahwa rasa aman hilang karena seorang investor tidak memahami risiko dari saham yang dibeli. "Risiko itu datang karena kamu sedang mengerjakan sesuatu yang kamu nggak ketahui," katanya.

Belajar dari Lo Kheng Hong, kata Lukas, risiko tersebut dapat dihitung dengan standar tersendiri. Saham yang memiliki harga mahal, risikonya besar. Apabila saham tersebut memiliki harga murah, risikonya kecil 

Adapun rasa nyaman datang dari membeli saham yang benar. "Harga saham tidak terlalu fluktuatif. Naik pelan-pelan, tapi pasti," katanya. 

Selain itu, investor juga harus memerhatikan profil saham yang dimiliki. Apabila tidak mampu mengelola risiko dengan baik, jangan ambil saham yang harganya sering  mengalami fluktuasi. "Jadi hati-hati. Faktor pertama orang stres itu kinerja keuangan," katanya. 

Lukas juga mengingatkan untuk fokus saat berinvestasi. Belajar dari Warren Buffett, portofolio saham jangan terlalu beragam. Salah satu orang terkaya di dunia itu menaruh 90% uangnya di 10 saham. 

Akan tetapi ada juga yang senang menyebar asetnya dalam berbagai macam portofolio. Saat ada yang dalam tren positif, profit taking dan yang turun didiamkan.

"Risiko kita pegang saham, risiko portofolio bisa turun dengan semakin banyaknya jenis saham yang kita pegang, karena risiko itu uncertainly," katanya.

Masalah selanjutnya adalah menentukan saham yang akan dikoleksi. Ada 4 aspek terkait hal tersebut, yakni model bisnisnya dipahami, manajemennya, kondisi keuangannya, dan market principle


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Orang Dekat Lo Kheng Hong Ungkap 'Sihir' Investasi Saham

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular