Siaga 1 Jelang Rilis Inflasi AS, Rupiah Ambruk Hari Ini

mae, CNBC Indonesia
13 September 2023 09:07
Petugas menghitung uang di tempat penukaran uang Luxury Valuta Perkasa, Blok M, Jakarta, Kamis, 21/7. Rupiah tertekan pada perdagangan Kamis (21/7/2022) (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Petugas menghitung uang di tempat penukaran uang Luxury Valuta Perkasa, Blok M, Jakarta, Kamis, 21/7. Rupiah tertekan pada perdagangan Kamis (21/7/2022) (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menjelang pengumuman inflasi AS hari ini. Merujuk Refinitiv, rupiah ada di posisi Rp 15.355/US$1 di awal perdagangan hari ini, Rabu (13/9/2023). Mata uang Garuda melemah 0,13%.

Pelemahan ini memperpanjang tren negatif rupiah yang tidak pernah menguat sepanjang September ini.

Pergerakan rupiah hari ini akan dibayangi oleh data inflasi AS yang akan dirilis pada hari ini atau Rabu malam waktu Indonesia.

Melansir platform penghimpun data, trading economic inflasi umum AS diperkirakan akan melonjak ke 3,6% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari bulan sebelumnya sebesar 3,2% yoy. Sementara dari inflasi inti diperkirakan akan melandai ke 4,3% yoy dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 4,7% yoy.

Bila inflasi AS lebih buruk dari ekspektasi pasar maka harapan pasar melihat bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) melunak akan musnah.

Ekspektasi masih hawkishnya The Fed akan memicu capital outflow sehingga rupiah bisa tertekan. Ekspektasi tersebut setidaknya sudah terlihat dari pergerakan indeks dolar AS.

Indeks dolar menguat tajam ke 104,71 pada perdagangan kemarin, tertinggi dalam tiga hari terakhir. Penguatan indeks menunjukkan betapa perkasanya mata uang Greenback terhadap mata uang lain.

Perangkat CME Fedwatch menunjukkan 93% investor yakin The Fed akan menahan suku bunga acuan di 5,25%-5,5% dalam pertemuan September. Sebanyak 7%memperkirakan adanya kenaikan suku bunga sebesar 25 bps.

Namun, yang menjadi pertanyaan besar pasar adalah kebijakan apa yang akan diambil The Fed setelah September serta kapan The Fed memberi sinyal pelonggaran. Jika sinyal pelonggaran makin jauh maka rupiah bisa semakin tertekan. 

Sebagai catatan, The Fed akan menggelar rapat pada 19-20 September mendatang untuk menentukan suku bunga.


(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Breaking News! Rupiah Perkasa, Dolar Jatuh ke Bawah Rp 15.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular