Market Commentary

Deretan Saham Ini Jadi Biang Kerok IHSG Gagal ke 7.000

Riset, CNBC Indonesia
11 September 2023 06:44
Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/5/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/5/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah saham big cap menjadi pemberat (laggard) saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah untuk kali kedua beruntun, Jumat (8/9/2023).

IHSG turun 0,43% ke posisi 6.924,78 seiring 279 saham turun dan hanya 241 saham yang naik. Sedangkan, 232 saham sisanya stagnan.

Saham emiten bank BUMN PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi top laggard dengan menyumbang penurunan IHSG hingga 10,94 poin (index point). BBRI sendiri turun 1,83% ke posisi Rp5.350/saham, melanjutkan koreksi sejak 2 hari sebelumnya.

Di bawah BBRI, saham emiten telekomunikasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) juga membebani indeks, dengan angka index point minus 8,69. Saham TLKM turun 1,86% ke Rp3.690/saham.

Selain BBRI, dua saham bank besar lainnya ikut menjadi pemberat, yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang turun 0,54% dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) yang minus 1,32%.

Saham emiten jasa ride hailing dan e-commerce PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melorot 1,06%, menyumbang index poin minus 2,19.

Data ekonomi makro yang menjadi perhatian investor hari ini adalah soal survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada Agustus 2023.

Survei BI tersebut mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Agustus 2023 sebesar 125,2, lebih tinggi dibandingkan dengan 123,5 pada Juli 2023.

"Meningkatnya keyakinan konsumen pada Agustus 2023 didorong oleh tetap kuatnya Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK)," ungkap Survei BI, Jumat (8/9/2023).

Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Agustus 2023 tercatat masing-masing sebesar 115,5 dan 135,0.

Pada Agustus 2023, keyakinan konsumen terpantau meningkat pada seluruh kategori pengeluaran, kecuali pada responden dengan pengeluaran Rp 3,1-4 juta.

Berdasarkan usia, keyakinan konsumen pada Agustus 2023 juga terpantau optimis pada seluruh kategori usia responden. Secara spasial, sebagian besar kota mencatat peningkatan IKK, tertinggi di Kota Palembang (18,6 poin), diikuti Ambon (11,6 poin) dan Semarang (9,2 poin).

Lebih lanjut, IKE tercatat meningkat pada seluruh komponen pembentuknya, terutama pada Indeks Pembelian Barang Tahan Lama.

"Tetap optimisnya IKE Agustus 2023 didorong oleh meningkatnya semua komponen pembentuknya, tertinggi pada Indeks Pembelian Barang Tahan Lama (durable goods) yang tercatat sebesar 111,6 meningkat sebesar 3,1 poin dari Juli 2023," tulis BI.

Ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi 6 bulan ke depan terpantau tetap kuat.

Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Agustus 2023 yang tercatat berada dalam zona optimis (>100) sebesar 135,0, lebih tinggi dari 133,2 pada Juli 2023.

Survei BI ini juga mencatat ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan meningkat terutama didukung oleh ekspektasi terhadap kegiatan usaha dan ketersediaan lapangan kerja yang masing-masing tercatat sebesar 137,4 dan 132,5 pada Agustus 2023, lebih tinggi dari 133,6 dan 129,8 pada Juli 2023.

Merahnya IHSG juga terjadi beriringan dengan turunya bursa Asia-Pasifik di tengah kembali merananya mayoritas bursa saham Amerika Serikat (AS) karena ambruknya saham-saham teknologi akibat kebijakan pembatasan China sebagai upaya 'balas dendam' China terhadap AS.

Indeks Nikkei 225 Jepang ambles 1,16%, Shanghai Composite China melemah 0,18%, Straits Times Singapura terkoreksi 0,58%, ASX 200 Australia terpangkas 0,20%, dan KOSPI Korea Selatan terdepresiasi 0,02%.

Sementara, untuk pasar saham Hong Kong tutup setelah operator bursa HKEX menghentikan perdagangan pada Jumat, setelah Observatorium Hong Kong mengeluarkan peringatan Badai Hujan Hitam semalam.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(RCI/RCI)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular