
2 Tahun Holding Ultra Mikro, 'Rangkul' 36 Juta Pelaku Usaha

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mengungkap Holding Ultra Mikro telah menyalurkan pinjaman kepada lebih dari 36,1 juta usaha mikro dan ultra mikro sejak terbentuk pada 2021. Di Indonesia sendiri diperkirakan ada 65 juta pelaku usaha ultra mikro yang belum maksimal dilayani lembaga keuangan formal.
Selain itu, Direktur Utama BRI Sunarso menyebutkan ada 14,7 juta perempuan kurang mampu yang telah dilayani Holding Ultra Mikro melalui Mekaar dari PNM. Harapannya dengan pendampingan dan pendanaan yang diberikan, pelaku usaha ultra mikro dapat naik kelas dan mengembangkan usahanya.
"Tidak hanya fokus melayani dan memberdayakan mikro dan UMKM, BRI juga menunjukkan komitmen kuat terhadap perbankan yang bertanggung jawab dan keberlanjutan dengan mengintegrasikan lingkungan, sosial, dan pertimbangan tata kelola ke dalam praktik bisnis inti kami," ungkap Sunarso saat ASEAN Indo-Pasific Forum (AIPF) 2023, dikutip Jumat (8/9/2023).
Dia mengungkapkan segmen ultra mikro dan UMKM selama ini menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia. Segmen ini memiliki 64,2 juta entitas dan merepresentasikan 99% total bisnis entitas di tanah air, dengan penyerapan tenaga kerja 117 juta orang. Kedua segmen ini juga berkontribusi 62% pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.
BRI juga berkomitmen melayani underserved population yang memiliki potensi yang besar. Menurut Sunarso, mereka biasanya memiliki akses yang terbatas pada layanan keuangan terutama layanan keuangan formal seperti bank. Untuk itu, pada 2019 tercatat dari 65 juta pelaku usaha di segmen ultra mikro, ada 14 juta yang usahanya tidak punya akses keuangan sama sekali.
"Beberapa faktor yang mempengaruhi seperti cakupan layanan yang tidak seimbang dari institusi keuangan formal dan peran agen finansial yang belum optimal untuk menyediakan layanan keuangan," kata dia.
Untuk menjawab tantangan ini, BRI pun mengembangkan hybrid bank yang menggabungkan jangkauan perusahaan hingga pelosok dan layanan digital. BRI pun telah memiliki 661 ribu agen BRILink dan telah berkontribusi Rp 1.300 triliun total transaksi setiap tahunnya.
Selain itu, tahun lalu, BRI meluncurkan inisiatif ESG yang disebut "BRI Menanam". Program ini menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan, serta kekuatan kolaborasi dan keterlibatan dengan pelanggan dan komunitas dalam perjuangan melawan perubahan iklim.
Di bidang sosial, BRI juga memiliki inisiatif yang disebut "BRILiaN Village". Melalui program ini, BRI bertujuan mendukung pemerintah dalam meningkatkan ketahanan ekonomi dengan melakukan pemberdayaan masyarakat pedesaan melalui peningkatan kapasitas, pelatihan bisnis, literasi digital, dan pembangunan berkelanjutan. Hingga Juni 2023, BRI telah memberdayakan lebih dari 2.400 Desa BRILiaN di seluruh Indonesia.
"Kesimpulannya, melayani dan memberdayakan mikro dan UKM bukan hanya soal bisnis, namun yang lebih penting adalah mewujudkan kesejahteraan sosial. Semoga konsep tersebut tidak hanya bisa diterapkan di Indonesia, tapi juga di kawasan ASEAN dan juga negara-negara lain," pungkas Sunarso.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Holding Ultra Mikro Bantu Pengusaha Lepas dari Jerat Rentenir
