Analisis Teknikal

Sinyal Ini Muncul di IHSG, Investor Harap Hati-hati

Putra, CNBC Indonesia
Kamis, 07/09/2023 07:05 WIB
Foto: Ilutrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis setelah lagi-lagi sempat menembus level psikologis 7.000 pada perdagangan Rabu (6/9/2023).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG naik tipis 0,06% ke 6.995,95. Level tertinggi harian IHSG berada di 7.020,87. Nilai transaksi mencapai Rp10,19 triliun dan volume perdagangan 19,75 miliar saham. Sebanyak 240 saham naik, 278 terkoreksi, dan 241 tak bergerak.

Adapun asing mencatatkan jual bersih (net sell) Rp81,82 miliar di pasar reguler pada Rabu.


Sementara itu, selama pekan ini, tidak ada data ekonomi yang sangat kuat ataupun ditunggu pelaku pasar global domestik. Namun, ada gelaran besar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang akan menyedot perhatian warga Indonesia.

Di samping itu, pasar kemungkinan akan mencermati dampak dari kenaikan pengangguran AS serta dampaknya kepada kebijakan The Fed.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan data cadangan devisa per akhir Agustus 2023 pada hari ini. Proyeksi pasar menyebut cadangan devisa Indonesia akan turun menjadi US$134 miliar dari bulan sebelumnya US$137,7 miliar.

Data indeks keyakinan konsumen (IKK) per Agustus akan dirilis pada Jumat.

Analisis Teknikal

Foto: Teknikal
Teknikal

IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) menggunakan moving average (MA) dan Fibonacci retracement untuk mencari resistance dan support terdekat.

Pada Rabu, IHSG candle shooting star (sinyal bearish) setelah kembali mencoba mendekati lagi level psikologis 7.000. Pada 30 Agustus lalu, IHSG juga sempat membentuk pola candle yang sama.

Pola tersebut bisa menjadi sinyal yang perlu diwaspadai investor di saat IHSG sedang mencoba menembus area penting 7.000.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lainnya, yakni Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Dalam grafik harian, posisi RSI naik ke 65,26

Sementara, dilihat dari indikator lainnya, Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MACD berada di atas garis sinyal dengan kecenderungan sedikit melebar.

Hari ini, IHSG berpotensi menguji level support terdekat berada di 6.980-6.970 sebelum menentukan pergerakan selanjutnya. Resistance terdekat untuk IHSG berada di level psikologis 7.000.

CNBC INDONESIA RESEARCH

research@cnbcindonesia.com

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(trp/trp)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat