Waspada Pinjol! 30% Nasabah Gagal KPR Karena SLIK OJK Merah

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
06 September 2023 16:32
Infografis: Catat! Tips Terhindar dari Jebakan 'Kubangan' Pinjol Ilegal
Foto: Infografis/Catat! Tips Terhindar dari Jebakan 'Kubangan' Pinjol Ilegal/Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut ada banyak anak muda yang tidak dapat meraih kredit pemilikan rumah (KPR) lantaran skor kreditnya "macet". Ini merupakan imbas dari tunggakan layanan buy now pay later (BNPL) yang marak digunakan, hingga kemudian mempengaruhi statussistem layanan informasi keuangan (SLIK) anak muda.

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) yang dikenal sebagai bank perumahan, mengakui bahwa fenomena itu benar adanya. Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menyampaikan bahwa sepanjang tahun ini, sebanyak 30% dari nasabah KPR ditolak aplikasinya karena status kreditnya macet.

Nixon menyebut 30% nasabah tersebut tidak hanya terdiri dari anak muda, tapi seluruh kalangan termasuk nasabah usia tua yang status kreditnya merah. Menurutnya, yang menjadi penyebab dari persoalan ini adalah sosialiasi skor kredit masyarakat yang kurang masif.

"Yang lebih tahu [soal SLIK] kan nasabah yang udah biasa ke bank. Aku nggak tahu, nih perusahaan-perusahaan pinjol (pinjaman online) ini apakah mensosialisasikan dengan baik dampak SLIK. Bisa jadi banyak yang nggak tahu," ujar Nixon di selepas penandatanganan kerja sama IFG Life dan BTN di Graha CIMB Niaga, Rabu (6/9/2023).

Selain itu, ia memandang mekanisme pelunasan utang layanan produk keuangan berupa pinjaman cenderung tidak jelas.

"Menurut saya, mekanisme pelunasannya juga nggakclear. Jadi ini kalau ada orang mau ngambil KPR katakanlah Rp 200 juta. Terus gara-gara dia punya pinjol 2 juta merah kan nggak bisa jadi nih. Kita bisa aja bikin produk yaitu Rp 200 juta tambah Rp 2 juta. Limitnya kan nambah angsurannya sedikit banget tuh 15 tahun. Tapi Rp 2 juta ini mereka sering bingung melunasinya kemana," terang Nixon.

Sebab pada saat menarik dana pinjol, tidak jelas di mana kantor, siapa pengurusnya, dan lain sebagainya.

Sementara itu, Nixon mengungkapkan BTN juga tengah mendorong KPR yang menyasar anak muda. Untuk itu, bank memiliki program graduated payment mortgage (GPM), yang mana angsurannya mengikuti kenaikan kemampuan bayar dari nasabahnya. Seperti dengan kenaikan gaji nasabah setiap tahunnya.

"Nah, ini yang kita dorong ngikutin angsurannya, ngikutin kemampuan si customer. Namanya graduated payment mortgage. Begitu dia ke arah floatingnya, itu kita buat naiknya gradual ngikutin pelan-pelan. Sampai tujuh tahun," jelasnya.

Nixon berharap program ini menjadi solusi bagi generasi muda yang kemampuan bayarnya kecil untuk dapat memiliki rumah. Karena bila mengharapkan pembelian rumah tabungan, begitu kasnya terkumpul, harga rumahnya sudah naik.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Paylater & PInjol Bikin Resah Bankir, Kok Bisa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular