Telkom Atasi Kesejangan Konektivitas, Ekonomi Digital Ngegas
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) membeberkan strategi dalam pemerataan koneksi digital yang masih menjadi tantangan di beberapa negara ASEAN. Direktur Bisnis Digital PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Muhammad Fajrin Rasyid mengaku, hal itu dilakukan karena masih ada kesenjangan konektivitas yang terjadi.
Menurutnya, persoalan kesenjangan konektivitas terjadi karena faktor geografis. Apalagi, kawasan Indo-Pacific juga menghadapi tantangan sumber daya manusia (SDM) untuk mengelola infrastruktur yang terus berkembang pesat.
Selain itu, lanjutnya, adanya perbedaan standar terkait konektivitas digital. Sehingga, dalam mengatasi kesenjangan konektivitas digital, perseroan akan melakukan beberapa hal.
Fajrin memaparkan, saat ini Telkom telah memperluas jangkauan konektivitas dengan melayani 500 kota di Indonesia, dan menyentuh sekitar 99% populasi Indonesia. Jaringan Telkom Indonesia juga sudah ada di tujuh negara di luar Indonesia.
"Tapi kita ingin terus melakukan perluasan. Oleh karena itu diperlukan kerja sama, termasuk dengan pemerintah," ujarnya dalam acara AIPF di Hotel Mulia Jakarta, Rabu (6/9).
Selanjutnya, menyediakan SDM yang berdaya saing. Sebab konektivitas tanpa talenta yang baik akan percuma. Sehingga potensi dari digital ekonomi harus dimanfaatkan. Hal itu juga telah dilakukan dengan menggandeng Google untuk memberikan pelatihan kepada para karyawan.
"Karena kami percaya manfaat konektivitas bukan hanya untuk dinikmati masing-masing individu, tapi bisa juga UMKM," tuturnya.
Konektivitas bagi para UMKM, kata Fajrin, juga perlu memanfaatkan konektivitas dalam kaitannya dengan ekonomi digital. "Penjualan oleh UMKM akan meningkat jika mereka bisa memanfaatkannya, atau bisa menjual produknya di sejumlah platform," imbuhnnya.
Terakhir, menyediakan layanan untuk mengembangkan aplikasi tertentu, misalnya PeduliLindungi selama masa pandemi.
"Jadi itu adalah contoh aplikasi atau layanan yang bermanfaat menyediakan layanan tertentu. Manfaatnya tak cuma buat pemerintah, tapi juga bagi masyarakat," pungkasnya
(fsd/fsd)