Rupiah Busuk di Pulau Terpencil RI: Lusuh, Sobek, Hancur
Warga pulau Larat, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku antusias dengan penukaran uang baru dari tim ekspedisi rupiah berdaulat Bank Indonesia (BI). (CNBC Indonesia/Maikel Jefriando)
Pantauan langsung CNBC Indonesia, Selasa (5/9/2023) warga sudah tampak hadir sejak pukul 09.00 WIT, mengikuti sosialisasi cinta, bangga dan paham rupiah. Selanjutnya penukaran dimulai. Warga yang memanfaatkan layanan tersebut hadir membawa uang tidak layak edar dalam kresek hingga kardus. (CNBC Indonesia/Maikel Jefriando)
“Ini uang sumbangan gereja, sudah setahun makanya banyak,” kata salah seorang warga yang membawa uang di dalam kardus tersebut kepada CNBC Indonesia. Dirinya datang bersama dua teman. Membuka isi kardus berisikan uang pecahan Rp1.000, Rp2.000, Rp5.000 hingga Rp20.000 dan mulai menghitung dibantu oleh tim ekspedisi rupiah. (CNBC Indonesia/Maikel Jefriando)
Kondisi uangnya memang tampak tidak layak edar. Ada yang sobek, lusuh dan rusak parah alias busuk. Bahkan uang tersebut sudah tidak sama seperti warna aslinya. (CNBC Indonesia/Maikel Jefriando)
Warga lainnya tampak membawa kresek berwarna merah dan putih. Isinya sama, uang yang tidak layak edar. Warga tersebut juga membawa uang pecahan Rp100.000, untuk ditukarkan ke pecahan kecil. Jumlah yang ditukarkan beragam. Mulai dari Rp6,2 juta, Rp2 juta, Rp300 ribu hingga Rp di atas Rp10 juta. (CNBC Indonesia/Maikel Jefriando)
Penukaran ini akan dilangsungkan sampai pukul 15.00 WIT. Selain membawa uang baru, BI juga membawa bantuan sosial berupa bahan pokok seperti beras, gula dan minyak goreng serta peralatan yang dibutuhkan masyarakat setempat serta memberikan layanan kesehatan untuk masyarakat. (CNBC Indonesia/Maikel Jefriando)
