Lagi-Lagi Gegara SEC, Pasar Kripto Tercekik

rev, CNBC Indonesia
Selasa, 05/09/2023 15:05 WIB
Foto: REUTERS/Christinne Muschi

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar kripto didominasi melemah dalam 24 jam terakhir akibat Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) menunda keputusan ETF.

Merujuk dari CoinMarketCap pada Selasa (5/9/2023) pukul 09.07 WIB, pasar kripto didominasi terdepresiasi. Bitcoin turun 0,61% ke US$25.744,68 dan secara mingguan melemah 1,28%.

Ethereum terdepresiasi 0,61% dalam 24 jam terakhir dan dalam tujuh hari turun 1,83%.


XRP melemah 0,66% secara harian dan dalam sepekan masih merosot 3,34%.

Begitu pula dengan Solana yang turun 1,85% dalam 24 jam terakhir meskipun secara mingguan berada di zona negatif 6,28%.

CoinDesk Market Index (CMI) yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital turun tipis 0,55% ke angka 1.094,17. Open interest terapresiasi 0,32% di angka US$22 miliar.

Dilansir dari coindesk.com, pelemahan kripto tak lepas dari SEC menunda keputusan penting ETF yang diharapkan pada hari Jumat, sehingga mengurangi harapan para pedagang akan pemulihan jangka panjang. "Memasuki bulan September, pasar aset kripto tetap berada pada posisinya karena berbagai narasi makroekonomi dan peraturan terus membuat investor terus menebak-nebak," kata Simon Peters, analis di eToro.

Kemungkinan besar, SEC akan dipaksa untuk menyetujui aplikasi dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) bitcoin spot (BTC) dari beberapa manajer aset setelah pengadilan federal mengatakan regulator harus meninjau penolakannya terhadap upaya Grayscale untuk mengubah Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) menjadi ETF, kata JPMorgan (JPM) dalam sebuah laporan Jumat.

"Elemen terpenting dari keputusan pengadilan Grayscale vs SEC adalah bahwa penolakan SEC bersifat sewenang-wenang dan berubah-ubah karena Komisi gagal menjelaskan perlakuan berbeda terhadap produk serupa, yaitu ETF bitcoin berbasis berjangka," tulis analis yang dipimpin oleh Nikolaos Panigirtzoglou.

Gejolak pasar akan terus berlanjut hingga SEC pada akhirnya akan menyetujui beberapa ETF, menurut catatan terbaru JPMorgan.

Namun begitu, di tengah pelemahan kripto khususnya bitcoin, data Glassnode menunjukkan bahwa pasokan yang tidak aktif selama tiga tahun atau lebih telah melampaui 40,53%. Akumulasi jangka panjang yang tidak aktif juga merupakan indikator keyakinan akan kenaikan di masa depan.

CNBC INDONESIA RESEARCH

research@cnbcindonesia.com


(rev/rev)
Saksikan video di bawah ini:

Video: OJK Awasi Ketat Kripto, Fokus pada Aktivitas Domestik