Analisis Teknikal

Kokoh di Sesi I, IHSG Bisa Ditutup 7.000 Hari Ini

Putra, CNBC Indonesia
Senin, 04/09/2023 13:41 WIB
Foto: Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021). Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat dan sempat menembus lagi level psikologis 7.000 hingga penutupan sesi I, Senin (4/9/2023).

IHSG naik 0,31% ke 6.999,40, setelah menyentuh 7.007,10 di awal perdagangan pagi tadi. Nilai transaksi mencapai Rp5,02 triliun dan volume perdagangan 11,72 miliar saham. Sebanyak 246 saham naik, 261 turun, dan 236 stagnan. Penguatan IHSG hingga tengah hari seiring cerahnya bursa Asia Pasifik.

Per pukul 12.50 WIB, indeks Nikkei 225 Jepang menguat 0,52%, Hang Seng Hong Kong melejit 2,32%, Shanghai Composite China bertambah 1,15%, Straits Times Singapura meningkat 0,15%, KOSPI Korea Selatan naik 0,48%, dan ASX 200 Australia terapresiasi 0,46%.


Pada hari ini, sentimen pasar di Asia-Pasifik cenderung minim. Namun di pekan ini, beberapa data ekonomi akan menjadi perhatian pasar, terutama data Purchasing Manager's Index (PMI) jasa atau komposite di beberapa negara.

Di China, akan diumumkan PMI jasa periode untuk Agustus pada Selasa pekan ini. China versi Caixin akan mengumumkan data Composite PMI yang mencakup aktivitas manufaktur dan jasa untuk Agustus. Selain itu, China juga akan merilis data perdagangan pada pekan ini.

Kemudian, di Australia, ada keputusan suku bunga bank sentral (Reserve Bank of Australia/RBA), data pertumbuhan ekonomi kuartal II-2023, PMI jasa Judo Bank, dan data perdagangan.

Sementara di Jepang, data PMI composite versi Jibun Bank dan data final pertumbuhan ekonomi kuartal II-2023 juga akan dirilis pada pekan ini.

Pada pekan ini, tidak ada data ekonomi yang sangat kuat ataupun ditunggu pelaku pasar global domestik.

Namun, ada event besar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang akan menyedot perhatian warga Indonesia. Selain itu, pasar kemungkinan akan mencermati dampak dari kenaikan pengangguran AS serta dampaknya kepada kebijakan The Fed.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia akan mengumumkan data cadangan devisa per akhir Agustus 2023 pada Kamis.

Analisis Teknikal

Foto: Putra
Teknikal

IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu 1 jam (hourly) menggunakan moving average (MA) dan Fibonacci retracement untuk mencari resistance dan support terdekat.

Pada sesi I, IHSG beberapa kali mencoba menyentuh lagi level psikologis 7.000 dan resistance berupa Fibonacci 100 (7.008). IHSG masih berada di atas garis MA 20 (6.972).

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lainnya, yakni Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Dalam grafik 1 jam, posisi RSI naik ke 62,51.

Sementara, dilihat dari indikator lainnya, Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MACD berada di atas garis sinyal dengan kecenderungan mulai melebar.

Di sesi II, IHSG berpotensi ditutup di zona hijau dengan resistance terdekat di level psikologis 7.000 sebelum menentukan pergerakan selanjutnya. Level support terdekat berada di 6.950-6.940.

CNBC INDONESIA RESEARCH

research@cnbcindonesia.com

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(trp/trp)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat