BUMN Performance Report 2023

Bos BNI Blak-blakan Soal Peran di Proyek Kebanggan Jokowi

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
Jumat, 01/09/2023 14:05 WIB
Foto: Tiba di Kawasan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), Selasa siang 20 Juni 2023, Presiden Joko Widodo bersama rombongan meninjau pabrik smelter dari bukit pandang. (Dok. Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah tengah menjalankan program hilirisasi produk-produk pertambangan guna meningkatkan nilai tambah dalam negeri. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pun telah meminta industri perbankan untuk mendukung dan mengawal kebijakan hilirisasi industri.

Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) Royke Tumilaar pun memastikan bahwa BNI sudah turut serta dalam membiayai industri hilirisasi. Ia menyebut hilirisasi baja telah memberikan kontribusi bagi neraca perdagangan negara.

"Kita sudah banyak sekali membiayai industri hilirisasi. Jadi ini bukan yang baik yang dalam progres maupun yang sudah jadi. Jadi kan impactnya, kalau kita lihat kan ekspor kita dari hilirisasi di sektor steel, terutama itu besar sekali impactnya, surplus neraca kita di perdagangan itu," ujar Royke pada BUMN Performance Report 2023 CNBC Indonesia, Jumat (1/9/2023).


Selain itu, ia menyebut hilirisasi tembaga juga akan memberikan kontribusi pada perekonomian negara. Royke menyebut ada dua pabrik besar yang sedang dibangun. Di antaranya, milik PT Amman Mineral International Tbk. (AMMN) di Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Itu dua pabrik besar, sangat besar sekali yang ada satu di Jawa Timur, satu di Nusa Tenggara. Jadi dua besar ini implikasi ini luar biasa," pungkas Royke.

Sebelumnya, Dirut BNI itu dalam keterangan resminya menyatakan kika proyek hilirisasi berjalan, akan ada kebutuhan untuk pembuatan pabrik, penyerapan tenaga kerja hingga kebutuhan konsumsi yang lebih tinggi.

"Terciptanya multiplier effect ini tentunya akan membuat tiap-tiap sektor membutuhkan modal, salah satunya lewat kredit perbankan, dan akhirnya perbankan juga lebih baik dalam menjalankan fungsi intermediasinya," ujarnya.

Royke menyebut saat ini kebutuhan dalam negeri juga selalu meningkat sehingga kondisi ini menjadi dorongan bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat. Hal ini juga menyebabkan kebutuhan hilirisasi produk-produk sektor hulu di dalam negeri menjadi lebih tinggi.

Menurutnya, hal ini dapat terlihat cukup jelas di beberapa sektor mulai dari komoditas energi, farmasi hingga perkebunan.


(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ekspansi Bisnis Transportasi Minerba Dukung Hilirisasi Prabowo