
Dua Komisaris Indosat (ISAT) Resign, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Indosat Tbk (ISAT) mengumumkan pengunduran diri dua dewan komisarisnya pada Selasa, (29/8/2023).
"Perseroan telah menerima surat permohonan pengunduran diri Bapak Nigel Thomas Byrne dan Bapak Frank John Sixt sebagai Komisaris Perseroan," ucap Chief Legal & Regulatory Officer ISAT Reski Damayanti, dikutip dari keterbukaan informasi BEI pada Kamis, (30/8/2023).
Merujuk pada situs resminya, Nigel dan Frank ditunjuk sebagai Komisaris Indosat Ooredoo Hutchison berdasarkan keputusan RUPSLB tanggal 28 Desember 2021, berlaku efektif tanggal 4 Januari 2022.
Nigel merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Ooredo Aljazair. Ini membuatnya memiliki hubungan dengan pemegang saham mayoritas ISAT yaitu Ooredoo Hutchison Asia Pte.Ltd.
Di sisi lain, Frank John Sixt diketahui juga merupakan perpanjangan tangan dari Ooredoo Hutschison. Ia merangkap jabatan di beberapa tempat.
Diantaranya, Group Finance Director, Deputy Managing Director, dan Direktur Eksekutif CK Hutchison Holdings Limited, Direktur Eksekutif CK Infrastructure Holdings Limited, Direktur Cenovus Energy Inc., Direktur Eksekutif dan Alternate Director Mr. Dominic Lai dari Hutchison Telecommunication (Australia) Limited.
Selain itu, ia juga menbat sebagai Non-Excecutive Chairman dari TOM Group Limited, Direktur Non-Eksekutif TPG Telecom Limited, Alternate Director Mr. Victor Li dari HK Electric Investments Manager Limited sebagai trustee-manager HK Electric Investments, dan Alternate Director dari Mr. Victor Li dari HK Electric Investments Limited.
SVP-Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison Steve Saerang mengungkapkan bahwa pergantian komisaris adalah hal yang biasa di korporasi.
"Dari manajemen Indosat, kami melihat hal ini berdampak positif di mana komisaris yang baru akan terus memberikan masukan kepada manajemen untuk nilai tambah bagi Perusahaan," papar Steve.
Dirinya juga menambahkan bahwa nama-nama komisaris baru akan disampaikan setelah Rapat Umum Pemegang Saham pada 18 September 2023 mendatang.
Kinerja Keuangan
Dari sisi kinerja, ISAT mencatatkan kenaikan harga saham year to date hingga 61%, meskipun secara kinerja keuangan sepanjang semester I turun 41% menjadi Rp 1,9 triliun
Sebelumnya diketahui, PT Indosat Tbk (ISAT) telah menggabungkan usahanya dengan PT Hutchison 3 Indonesia (H3I). Aksi merger tersebut bahkan memberi peluang bagi ISAT menjadi pemimpin di pasar operator seluler Indonesia.
Dengan adanya penggabungan usaha, maka menciptakan pula efisiensi yang lebih tinggi yaitu dari relokasi jaringan sehingga bakal berdampak pada profitabilitas. Serta, adanya ruang untuk berkolaborasi dengan pemain FTTH (Fiber-to-the-Home) lainnya untuk menciptakan layanan konvergensi.
Adapun hingga pukul 13.50 WIB, harga saham ISAT terpantau turun 0,8% atau -75 basis poin menjadi Rp 9.525. Tercatat saham ISAT yang beredar sebanyak 8,1 miliar dengan kapilitasi pasar Rp 76,7 triliun.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gencar Ekspansi Bikin ISAT Kian Cuan, Sahamnya Wajib Koleksi?