Bandara Makin Ramai Usai Pandemi, Pendapatan AP I Naik 75%

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
Kamis, 31/08/2023 12:10 WIB
Foto: Angkasa Pura 1/Kementerian BUMN

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Angkasa Pura I (Persero) mencatat laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp 448 miliar pada periode Januari-Juli 2023. Direktur Utama AP I Faik Fahmi mencatat sebanyak 45,3 juta pergerakan penumpang di 15 bandara pada periode 1 Januari-28 Agustus 2023, tumbuh 78% dibandingkan periode yang sama pada 2022 sebesar 25,4 juta penumpang.

mengungkapkan, capaian tersebut berasal dari total pendapatan hingga Juli 2023 yang secesar Rp 5,22 triliun atau naik 75% dan EBITDA mencapai Rp 2,32 triliun atau naik 224% dibandingkan periode yang sama dari tahun lalu.

"Perlahan tapi pasti, melalui tranformasi perusahaan, peningkatan kinerja AP I mulai mencapai atau bahkan melebihi target yang telah ditentukan perusahaan untuk periode 2022-2027," ujarnya di Cikini Jakarta, Rabu (30/8).


Menurutnya, capaian kinerja keuangan perseroan yang tak terlepas dari peran kinerja operasional perusahaan yang tumbuh secara signifikan hingga Juli tahun ini.

"Peningkatan kinerja operasional dan keuangan AP I tidak terlepas dari optimisme perusahaan untuk melakukan pemulihan kinerja akibat dampak pandemi Covid-19," jelasnya.

Ia menjelaskan, berbagai upaya dilakukan perusahaan untuk mencapai kinerja yang positif. Diantaranya, berkomunikasi dengan berbagai maskapai penerbangan, baik nasional maupun internasional, untuk dapat segera melakukan reaktivasi rute-rute penerbangan yang selama masa pandemi berhenti beroperasi.

"Hal ini dengan mempertimbangkan demand pengguna angkutan transportasi udara yang semakin tinggi. Salah satu contoh inisiatif strategis yaitu dengan melakukan perubahan tipe pesawat dari wide body menjadi wide body yang kapasitasnya lebih besar seperti yang telah terealisasi di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali yang telah melayani penerbangan pesawat terbesar di dunia, Airbus A380-800 milik Emirates yang sebelumnya mengoperasikan pesawat tipe Boeing 777-300ER," sebutnya.

Kemudian, pilar financial restructuring yang dilakukan sepanjang semester I 2023 berdampak positif terhadap peningkatan arus kas dan likuiditas. Rasio kemampuan membayar utang jangka pendek atau current ratio perusahaan meningkat dari 0,70x di semester 1 2022 menjadi 1,53x di semester 1 2023.

Selanjutnya, melalui restrukturisasi organisasi untuk penguatan, optimalisasi, dan efektivitas proses bisnis organisasi di lingkungan perseroan. Serta digitalisasi.


(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi