
3 Sumber Kekayaan Prajogo Pangestu Jadi Orang Terkaya Ke-4 RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Harta konglomerat Prajogo Pangestu meroket dan menjadi orang terkaya ke empat di Indonesia dengan penambahan harta sebesar US$ 371 juta atau setara Rp 5,67 triliun dalam semalam.
Menurut data Forbes Real Time Billionaire per Jumat, (25/8/2023), pengusaha bidang petrokimia dan pertambangan tersebut mencatatkan kekayaan sebesar US$ 7,9 miliar. Angka ini setara Rp 12,85 triliun (Rp15.298/US$).
Prajogo Pangestu bisa dianggap sebagai salah satu taipan yang meniti karir dari bawah. Putra seorang pedagang karet ini, hanya bisa mengenyam pendidikan tingkat menengah pertama karena keterbatasan ekonomi keluarganya.
Di Kalimantan Prajogo mendapat pekerjaan sebagai sopir angkutan umum jurusan Singkawang-Pontianak. Ia juga membuka usaha kecil-kecilan dengan menjual bumbu dapur dan ikan asin.
Di sela-sela pekerjaan itu, Prajogo bertemu dengan seorang pengusaha kayu asal Malaysia, bernama Burhan Uray. Dari pertemuan itu, pada 1969 Prajogo lantas memutuskan bergabung di perusahaan milik Burhan, yakni PT Djajanti Grup.
Lantaran etos kerja yang tinggi, Prajogo pun berhasil mendapatkan jabatan General Manager Pabrik Plywood Nusantara setelah tujuh tahun mengabdi pada grup yang menaunginya tersebut.
Hanya setahun saja Prajogo menjabat sebagai GM Djajanti Group. Ia putuskan resign dan membeli sebuah perusahaan yang sedang krisis finansial. Nama perusahaan tersebut adalah CV Pacific Lumber Coy.
Prajogo meminjam sejumlah dana pada sebuah bank untuk membeli perusahaan kayu ini. Hebatnya, ia dapat mengembalikan pinjaman tersebut hanya dalam kurun waktu satu tahun.
Perusahaan inilah yang kemudian berubah nama menjadi PT Barito Pacific. Pada masa orde baru, perusahaan ini maju pesat menjadi perusahaan kayu terbesar di Indonesia.
Berikut merupakan beberapa sumber kekayaan milik Taipan yang lahir pada 13 Mei 1944 tersebut:
1. PT Barito Pacific Timber (BRPT)
Prajogo Pangestu meraih pundi-pundi kekayaan berasal dari beberapa perusahaan. Salah satunya PT Barito Pacific Tbk (BRPT) yang sahamnya melonjang seminggu belakangan 15,73% ke angka Rp 1.030.
Perusahaannya Barito Pacific Timber telah melakukan go public pada tahun 1993 dan berganti nama menjadi Barito Pacific setelah mengurangi bisnis kayunya pada tahun 2007. Pada tahun 2007 Barito Pacific mengakuisisi 70% dari perusahaan petrokimia Chandra Asri, yang juga diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
2. PT Chandra Asri Petrochemical (TPIA)
Kesuksesan dari perusahaan pertamanya tidak menghentikan langkah Prajogo untuk terus berkembang. Selanjutnya, ia melakukan ekspansi bisnis dengan mendirikan PT Chandra Asri Petrichemical Center dan PT Tri Polyta Indonesia Tbk.
Pada tahun 2011 Chandra Asri bergabung dengan Tri Polyta Indonesia dan menjadi produsen petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia. Thaioil mengakuisisi 15% saham Chandra Asri pada Juli 2021.
3. PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN)
Meskipun Petrindo Jaya Kreasi mengalami penurunan harga sebesar 12% dalam lima hari ke belakang, namun saham CUAN sempat mengalami pelanjakan lebih dari 10 kali lipat dalam enam bulan terakhir. Menurur data per 14 Agustus, CUAN telah menguat 1.031%, dari harga Rp 220 ke Rp2.490 dalam enam bulan terakhir.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dulu Sopir Angkot Lulusan SMP, Prajogo Kini Orang Terkaya RI