Pak Jokowi Bisa Lega, Hantu 'Twin Deficit' Pergi Akhir Tahun!

Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia
24 August 2023 14:24
Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Juli 2023. (Tangkapan layar youtube Bank Indonesia)
Foto: Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Juli 2023. (Tangkapan layar youtube Bank Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) memperkirakan neraca transaksi berjalan (current account) berpeluang surplus pada akhir 2023. Ramalan BI yaitu surplus 0,4% PDB sampai dengan minus 0,4% PDB

"NPI 2023 diperkirakan akan tetap baik dengan transaksi berjalan terjaga surplus 0,4% sampai defisit 0,4 % PDB," ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) dalam konferensi pers, Kamis (24/8/2023)

Sementara itu. transaksi modal dan financial juga diperkirakan terjaga. "Ini ditopang oleh aliran dana masuk dalam bentuk investasi modal dan portofolio seiring dengan perspektif positif investor terhadap perekonomian Indonesia," paparnya.

Ini artinya persoalan twin deficit yang tadinya dikhawatirkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa teratasi.

Diketahui pada triwulan II 2023, transaksi berjalan mencatat defisit 1,9 miliar dolar AS (0,5% dari PDB), setelah membukukan surplus 3,0 miliar dolar AS (0,9% dari PDB) pada triwulan sebelumnya.

Transaksi modal dan finansial pada triwulan II 2023 mencatat defisit 5,0 miliar dolar AS (1,4% dari PDB), setelah pada triwulan sebelumnya mencatat surplus 3,7 miliar dolar AS (1,1% dari PDB).

NPI pada triwulan II 2023 mencatat defisit 7,4 miliar dolar AS dan posisi cadangan devisa pada akhir Juni tercatat tetap tinggi sebesar 137,5 miliar dolar AS, atau setara dengan pembiayaan 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ramalan Terbaru BI Soal Dunia: AS & India Cerah, China Makin Gelap

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular