Pesta Batu Bara Bubar, 15 Sahamnya di RI Ambles
Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas emiten batu bara terpantau melemah pada perdagangan sesi I Kamis (24/8/2023), di tengah ambruknya harga batu bara acuan dunia setelah menguat selama 12 hari beruntun.
Per pukul 09:34 WIB, dari 20 saham batu bara RI, 15 saham terpantau terkoreksi, tiga saham cenderung stagnan, dan sisanya yakni dua saham terpantau masih menguat.
Berikut pergerakan saham emiten batu bara pada perdagangan sesi I hari ini.
Saham | Kode Saham | Harga Terakhir | Perubahan |
MNC Energy Investment | IATA | 60 | -3,23% |
Atlas Resources | ARII | 310 | -3,12% |
United Tractors | UNTR | 27.150 | -2,60% |
Indika Energy | INDY | 2.050 | -2,38% |
Indo Tambangraya Megah | ITMG | 29.000 | -2,03% |
Bukit Asam | PTBA | 2.960 | -1,99% |
Bayan Resources | BYAN | 18.500 | -1,60% |
Alfa Energi Investama | FIRE | 68 | -1,45% |
ABM Investama | ABMM | 4.090 | -1,45% |
Adaro Energy Indonesia | ADRO | 2.670 | -1,11% |
Mitrabara Adiperdana | MBAP | 5.550 | -0,89% |
Golden Eagle Energy | SMMT | 1.150 | -0,86% |
Bumi Resources | BUMI | 143 | -0,69% |
Prima Andalan Mandiri | MCOL | 4.500 | -0,66% |
Harum Energy | HRUM | 1.625 | -0,61% |
Delta Dunia Makmur | DOID | 414 | 0,00% |
TBS Energi Utama | TOBA | 356 | 0,00% |
Borneo Olah Sarana Sukses | BOSS | 50 | 0,00% |
Baramulti Suksessarana | BSSR | 3.990 | 0,25% |
Adaro Minerals Indonesia | ADMR | 1.190 | 0,85% |
Sumber: RTI
Saham batu bara Grup MNC yakni PT MNC Energy Investment Tbk (IATA) memimpin koreksi saham-saham batu bara RI pada hari ini, yakni ambruk 3,23% ke posisi Rp 60/saham.
Selain itu, saham raksasa batu bara juga terpantau ambles pada hari ini, dengan saham PT United Tractors Tbk (UNTR) menjadi saham raksasa batu bara yang koreksinya paling besar yakni mencapai 2,6% menjadi Rp 27.150/saham.
Amblesnya saham batu bara terjadi seiring mulai melandainnya harga batu bara acuan dunia, setelah menguat selama 12 hari beruntun.
Merujuk data Refinitiv, harga batu bara ICE Newcastle kontrak September ditutup ambles 3,34% di posisi US$ 159,25 per ton pada perdagangan Rabu kemarin.
Koreksi ini menunjukkan pembalikan arah, setelah harga batu bara mencatat rekor tersendiri. Sebelumnya, harga batu bara menguat selama 12 hari beruntun yang menjadi rekor terbanyak sejak Desember 2009.
Pelemahan batu bara dipicu oleh banyak faktor. Kabar utama datang dari tragisnya kecelakaan kerja akibat ledakan tambang batu bara di provinsi Shaanxi, Tiongkok Utara. Ledakan ini telah merenggut 11 nyawa.
Ledakan tersebut terjadi di pinggiran kota bersejarah Yan'an, sebuah daerah yang banyak aktivitas pertambangannya. Insiden tersebut terjadi pada Senin malam, dengan total 90 penambang berada di lubang tersebut selama ledakan, menurut Departemen Manajemen Darurat provinsi.
Sebagai informasi, Ledakan ini merupakan kejadian paling mematikan sejak runtuhnya tambang terbuka di Mongolia Dalam awal tahun ini, yang mengakibatkan lebih dari 50 korban jiwa.
Adanya kecelakaan ini menunjukkan aktivitas China yang sedang berusaha gencar dalam meningkatkan pasokan batu baranya. China sebagai produsen batu bara terbesar dunia akan mempengaruhi signifikan supply-demand batu bara. Jika produksi ditingkatkan signifikan, pasokan akan naik, dan menyebabkan harga tertekan.
Sementara itu dari Eropa, industri batu bara masih menantikan kabar dari serikat pekerja Woodside Energy yang dijadwalkan akan mengumumkan keputusan pemogokan pada hari ini.
Serikat pekerja yang mewakili pekerja anjungan lepas pantai di operasi North West Shelf di Woodside telah mengancam akan melakukan pemogokan pada awal 2 September jika persyaratan mereka mengenai upah dan kondisi kerja tidak dipenuhi.
Harapan industri energi untuk terjadinya pemogokan, supaya harga batu bara melesat tampaknya masih akan sulit terjadi, sebab industri akan mengambil peluang lonjakan permintaan untuk memenuhi kebutuhan energi Eropa pada akhir tahun.
Di sisi lain, serikat pekerja akan berusaha bernegosiasi untuk mengambil jalan tengah yang dibutuhakan supaya masih memiliki pekerjaan.
Kemungkinan tidak terjadinya pemogokan menyebabkan harga gas alam sebagai substitusi batu bara turut terkoreksi. Harga gas alam Eropa EU Dutch TTF (EUR) anjlok ke bawah level psikologis EUR 40 per MWh, ambruk 14,27% ke 36,79 euro per mega-watt hour (MWh).
CNBC INDONESIA RESEARCH
market@cnbcindonesia.com
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)